Jakarta (JurnalPagi) –
Elizabeth Yasmin Warduyo, dokter penyakit dalam di Rumah Sakit Fatemavati, mengatakan gagal ginjal cenderung menimbulkan komplikasi kesehatan dari waktu ke waktu, dan salah satu komplikasi yang paling sering terjadi adalah anemia.
“Anemia juga erat kaitannya dengan penyakit ginjal kronis, yaitu kondisi di mana fungsi ginjal menurun secara bertahap,” kata Elizabeth dalam seminar yang disiarkan secara daring, Sabtu (4/3).
Menurutnya, kebanyakan orang yang mengalami gagal ginjal juga menderita anemia. Terutama bila kerusakan ginjal sudah kronis atau sangat parah sehingga kurang dari 15% ginjal berfungsi normal.
Anemia adalah suatu kondisi dimana kadar hemoglobin dan sel darah merah lebih rendah dari normal. Akibatnya, transportasi oksigen ke seluruh tubuh terganggu.
Rujukan tepat waktu meringankan pasien ginjal kronis
Gejala anemia pada penderita gagal ginjal antara lain: mudah lelah dan lemas, kulit pucat, nyeri, sakit kepala, sensitif terhadap dingin, sulit tidur, sulit konsentrasi, pusing bahkan sampai pingsan.
“Sering kali penyebabnya lebih dari satu. Ketika ginjal rusak, organ ini menghasilkan lebih sedikit erythropoietin (EPO), hormon yang memberi sinyal pada sumsum tulang untuk memproduksi sel darah merah, tambah Elizabeth.
Dia berkata: Semakin sedikit EPO yang diproduksi ginjal, semakin sedikit sel darah merah yang diproduksi tubuh. Oleh karena itu, lebih sedikit oksigen yang mencapai organ dan jaringan. Inilah mengapa anemia sangat dekat dengan gagal ginjal.
Terlepas dari fakta bahwa tubuh memproduksi lebih sedikit sel darah merah, sel darah merah tetap berada di aliran darah untuk waktu yang lebih singkat dari biasanya. Hal ini menyebabkan sel darah yang sakit mati lebih cepat daripada sel yang bisa diganti.
Dalam beberapa kasus, penyebab anemia lain yang terkait dengan gagal ginjal adalah kehilangan darah yang berlebihan, seperti selama prosedur dialisis, infeksi, atau peradangan.
Ia mengatakan, kondisi tubuh yang kekurangan nutrisi seperti zat besi dan protein serta penderita diabetes bisa menjadi penyebabnya.
Pentingnya melindungi perempuan Indonesia dari anemia
Koresponden: Pamela Sakina
Editor: Siti Zulikha