Pameran kaligrafi dan lukisan hadirkan 400 karya seniman internasional

Pameran Kaligrafi dan Lukisan China di Perpustakaan Nasional RI

Pameran kaligrafi dan lukisan keempat yang diadakan oleh Overseas Chinese Calligraphers Association (OCCA) di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI) di Jakarta telah berhasil menarik minat pengunjung. Acara ini berlangsung selama tiga hari, dimulai dari tanggal 20 Oktober.

Dalam pameran ini, terdapat sekitar 400 karya seni kaligrafi dan lukisan China yang dipamerkan di lantai 1-4 PNRI. Pengunjung dapat dengan bebas mengakses pameran ini dan menikmati beragam karya kaligrafi dan lukisan yang dipajang di sepanjang koridor ruangan.

Menariknya, sekitar seperempat dari karya yang dipamerkan merupakan hasil karya seniman lokal. Hal ini menunjukkan adanya minat dan potensi seniman Indonesia dalam seni kaligrafi dan lukisan China.

Salah satu pengunjung, Fajar, mengungkapkan antusiasmenya mengunjungi pameran ini karena ini adalah pengalaman pertamanya melihat langsung karya kaligrafi dan lukisan China. Meskipun ia tidak paham tentang kaligrafi, ia mencoba memahami makna dari karya-karya tersebut dengan menggunakan aplikasi pemindai gambar yang dapat menerjemahkan ke Bahasa Indonesia. Menurutnya, setelah diterjemahkan, arti dari tulisan kaligrafi tersebut sangat bagus dan memotivasi.

Pameran kaligrafi dan lukisan China ini tidak hanya sebagai ajang pameran seni, tetapi juga sebagai perayaan 10 tahun kemitraan strategis komprehensif antara Indonesia dan China. Ketua OCCA, Steve Yenadhira, menyatakan bahwa pameran ini bertujuan untuk melestarikan seni kaligrafi China yang sudah ada sejak 5.000 tahun yang lalu. Pameran ini juga diharapkan dapat mempererat hubungan antara seniman kaligrafi China di seluruh dunia dan saling bertukar pengetahuan.

Pada pembukaan pameran, beberapa seniman dari Kamboja, Malaysia, dan negara lainnya juga hadir. Sylviana Murni, anggota DPD RI yang juga pernah menjadi deputi gubernur bidang pariwisata dan kebudayaan DKI Jakarta, turut hadir untuk membuka pameran ini. Ia menegaskan bahwa Jakarta memiliki hubungan baik dengan China dalam berbagai bidang, termasuk ekonomi, budaya, dan pertukaran pelajar. Ia berjanji untuk mempromosikan pameran ini melalui berbagai platform media sosialnya.

Dengan adanya pameran kaligrafi dan lukisan China ini, diharapkan seni kaligrafi China dapat semakin dikenal dan diapresiasi oleh masyarakat Indonesia. Selain itu, pameran ini juga menjadi ajang untuk memperkuat hubungan antara Indonesia dan China dalam bidang seni dan budaya.

Sumber:
– Jakarta (JurnalPagi) – Asosiasi Seniman Kaligrafi China di Luar Negeri atau Overseas Chinese Calligraphers Association (OCCA) menggelar pameran kaligrafi dan lukisan keempat yang berlangsung di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia di Jakarta selama tiga hari mulai Jumat (20/10). (https://www.antaranews.com/berita/3039480/pameran-kaligrafi-dan-lukisan-china-digelar-di-perpustakaan-nasional-ri)
– Gambar: https://img.antaranews.com/cache/800×533/2023/10/20/CjkinzN007079_20231020_CBMFN0A002.jpg
Pameran kaligrafi dan lukisan keempat yang diadakan oleh Asosiasi Seniman Kaligrafi China di Luar Negeri (OCCA) berlangsung di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia di Jakarta selama tiga hari mulai Jumat (20/10). Pameran ini mendapatkan antusiasme dari pengunjung karena mereka dapat melihat jenis karya seni tersebut secara langsung untuk pertama kalinya.

Pameran kaligrafi dan lukisan ini dapat diakses secara bebas oleh pengunjung karena beragam karya kaligrafi dan lukisan dipajang di sepanjang koridor ruangan di lantai 1-4 perpustakaan. Terdapat sekitar 400 kaligrafi dan lukisan China yang dipamerkan, yang dibuat oleh seniman dari 27 negara, termasuk seperempat dari karya tersebut yang dibuat oleh seniman lokal.

Salah satu pengunjung, Fajar, merasa antusias mengunjungi pameran ini karena ini adalah pengalaman pertamanya melihat langsung kaligrafi dan lukisan China. Meskipun tidak memahami makna dari kaligrafi, Fajar dan rekannya mencoba menggunakan aplikasi pemindai gambar khusus yang dapat menerjemahkan tulisan kaligrafi ke dalam Bahasa Indonesia. Setelah diterjemahkan, mereka merasa bahwa makna tulisan tersebut sangat bagus dan memotivasi.

Herdin juga merasa takjub dengan karya seni kaligrafi dan lukisan China yang telah ada sejak ribuan tahun yang lalu dan masih bertahan sampai sekarang. Dia menyatakan ketertarikannya untuk mencoba membuat kaligrafi jika ada kertas yang tersedia.

Pameran ini juga menjadi perayaan untuk 10 tahun terjalinnya kemitraan strategis komprehensif antara Indonesia dan China. Ketua OCCA, Steve Yenadhira, menyatakan bahwa pameran ini bertujuan untuk melestarikan seni kaligrafi China yang telah diwariskan turun temurun selama 5.000 tahun. Pameran ini juga diharapkan dapat mempererat hubungan antara seniman kaligrafi China di seluruh dunia dan saling bertukar pengetahuan. Beberapa seniman dari Kamboja, Malaysia, dan negara lain juga hadir dalam pembukaan pameran ini.

Sylviana Murni, anggota DPD RI dan mantan deputi gubernur bidang pariwisata dan kebudayaan DKI Jakarta, turut hadir untuk membuka pameran tersebut. Dia menyatakan bahwa Jakarta memiliki hubungan yang baik dengan China dalam bidang ekonomi, budaya, dan pertukaran pelajar. Dia juga berjanji untuk mempromosikan pameran ini melalui berbagai platform media sosialnya.

Pameran kaligrafi dan lukisan ini memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk mengenal seni kaligrafi dan lukisan China secara langsung dan juga menjadi wadah untuk mempererat hubungan antara seniman kaligrafi China di seluruh dunia. Pameran ini juga menjadi perayaan 10 tahun kemitraan strategis komprehensif antara Indonesia dan China.