Nurdin Purnomo: Kesempatan terbuka luas dengan kenal budaya China

Meningkatkan Pariwisata Melalui Pemahaman Kebudayaan China

Pariwisata merupakan salah satu sektor yang memiliki peran penting dalam perekonomian suatu negara. Untuk memajukan sektor pariwisata, penting bagi masyarakat Indonesia untuk memahami dan menghargai kebudayaan negara lain. Salah satunya adalah kebudayaan China.

Pembina kebudayaan dan olahraga serta tokoh Tionghoa, Nurdin Purnomo, mengungkapkan bahwa memahami kebudayaan China membuka banyak kesempatan bagi masyarakat Indonesia untuk belajar dan mengambil hal-hal baik dari negara Asia Timur tersebut. Hal ini penting, karena bahasa dan kebudayaan yang berbeda dapat menjadi hambatan dalam kerja sama antarnegara.

Pameran seni kaligrafi China yang diselenggarakan di Jakarta merupakan salah satu wujud dari upaya memperkenalkan kebudayaan China kepada masyarakat Indonesia. Melalui pameran ini, masyarakat Indonesia dapat memperluas wawasan dan pengetahuan tentang China, sehingga dapat mengambil hal-hal yang baik dari negara tersebut untuk diterapkan di Indonesia.

Selain itu, pemahaman terhadap budaya China, terutama Bahasa Mandarin, juga memberikan nilai tambah bagi tenaga kerja Indonesia. Mereka yang memahami bahasa tersebut dapat dibayar lebih tinggi dan memiliki peluang kerja yang lebih baik. Hal ini dapat membantu meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia.

China sendiri merupakan salah satu contoh keberhasilan bangkit dari keterpurukan ekonomi di masa lalu. Saat ini, China telah menjadi ekonomi terbesar kedua di dunia dan telah membantu pembangunan di banyak negara, termasuk di benua Afrika. Keberhasilan China ini dapat menjadi teladan bagi Indonesia dalam upaya memajukan perekonomian negara.

Pameran seni kaligrafi China yang diadakan di Indonesia juga merupakan salah satu upaya dalam memajukan pariwisata. Pariwisata dan kebudayaan saling berkaitan dan perkembangannya harus berjalan beriringan. Tanpa kebudayaan yang kuat, sektor pariwisata akan mengalami kemunduran.

Selain itu, kebudayaan juga memiliki peran penting dalam mempererat hubungan antarnegara. Melalui pemahaman dan apresiasi terhadap kebudayaan China, hubungan antara Indonesia dan China dapat semakin baik dan harmonis.

Pameran seni kaligrafi China yang digelar oleh Overseas Chinese Calligraphers Association (OCCA) dan Confucius Institute Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) di Perpustakaan Nasional RI, Jakarta, merupakan salah satu upaya dalam memperkenalkan kebudayaan China kepada masyarakat Indonesia. Pameran ini menampilkan hampir 400 kaligrafi dan lukisan China buatan seniman Tionghoa dari berbagai negara di seluruh dunia.

Dengan pemahaman dan apresiasi terhadap kebudayaan China, diharapkan sektor pariwisata Indonesia dapat berkembang lebih baik. Selain itu, kebudayaan juga dapat menjadi sarana untuk mempererat hubungan antarnegara. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat Indonesia untuk terus belajar dan mengambil hal-hal baik dari kebudayaan China.
Dalam artikel tersebut, pembina kebudayaan dan olahraga serta tokoh Tionghoa Nurdin Purnomo berbicara tentang pentingnya memahami kebudayaan China bagi masyarakat Indonesia. Menurutnya, pemahaman akan kebudayaan China akan membuka banyak kesempatan bagi masyarakat Indonesia untuk belajar dan mengambil hal-hal baik dari negara tersebut. Nurdin juga mengatakan bahwa pemahaman terhadap budaya China, terutama Bahasa Mandarin, dapat memberi nilai tambah bagi tenaga kerja Indonesia dan membantu mereka mendapatkan gaji yang lebih tinggi.

Nurdin juga mengapresiasi Indonesia yang menjadi tuan rumah bagi 60 seniman kaligrafi China dari lebih dari 40 negara di seluruh dunia. Pameran seni kaligrafi China ini bertujuan untuk membuat seniman, khususnya seniman kaligrafi, semakin berdaya. Selain itu, penyelenggaraan pameran ini juga merupakan kontribusi untuk memajukan pariwisata Indonesia. Menurut Nurdin, pariwisata dan kebudayaan saling berkaitan dan perkembangannya harus berjalan beriringan. Kebudayaan juga merupakan salah satu aspek yang dapat memajukan hubungan antara dua negara.

Pameran seni kaligrafi China tersebut diselenggarakan oleh Overseas Chinese Calligraphers Association (OCCA) dan Confucius Institute Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) di Perpustakaan Nasional RI, Jakarta, dari tanggal 20 hingga 22 Oktober 2023. Pameran ini menampilkan hampir 400 kaligrafi dan lukisan China buatan seniman Tionghoa dari berbagai negara di seluruh dunia, termasuk Indonesia, China, Malaysia, dan Amerika Serikat.

Artikel ini menekankan pentingnya pemahaman terhadap kebudayaan China bagi masyarakat Indonesia dan bagaimana kebudayaan dan pariwisata saling berkaitan dalam memajukan hubungan antara dua negara.