Nostalgia dengan “Gita Cinta Dari SME”

Jakarta (JurnalPagi) –
Film “Gita Cinta Dari SME” garapan sutradara Monty Tiwa yang menghidupkan kembali kisah cinta remaja “Galih dan Ratna” di era 80-an mampu membenamkan penonton dalam nostalgia.

Sebenarnya ini filmnya Renovasi Dari film lawas legendaris berjudul sama yang dirilis tahun 1979. Pada masa itu, film Gita Cinta dari SMA dibintangi oleh Rano Karno sebagai Galih dan Yessy Gusman sebagai Ratna.

Sedangkan versi 2023 disutradarai oleh Monty Tiwa, peran Rathna diperankan oleh Perili Latokansina dan tokoh Gallie diperankan oleh Isaiah Abraham.

Beberapa aktris seperti Chantiq Shahrelle, Ebun Songkar, Putri Ayodhya, Devi Sassoono, Unique Priscilla juga hadir dalam film ini.

Banyak orang mungkin mengenal sosok Galye dan Ratna yang sangat populer di budaya pop Indonesia. Kisah cinta dua remaja ini juga masuk dalam judul lagu legendaris “Galieh Dan Ratna” yang dinyanyikan mendiang Chris.

Gita Cinta dari SMA bercerita tentang seorang gadis bernama Ratna Sominar yang pindah ke sekolah baru. Di sekolah tersebut, Ratna bertemu dengan seorang anak laki-laki bernama Galih Rakasivi.

Tak butuh waktu lama bagi Ratna untuk jatuh cinta pada Galih, cowok misterius yang pendiam dan tidak banyak bicara. Ia juga sangat populer di sekolah.

Penasaran, Ratna mencoba berbicara dengan Galih saat itu. Namun karena sikap Galih yang dingin, Ratna sulit mendekatinya.

Namun, Ratna tidak berhenti berusaha merebut hati Galya. Dengan bantuan teman-temannya, Ratna akhirnya berhasil mendekati Galih.

Namun, kisah asmara mereka tidak berjalan mulus. Ayah Ratna (Devi Sassoono) tidak merestui hubungan mereka karena tidak menyukai Galih yang kehilangan keluarga.

Kepribadian ayah Ratna yang tegas juga kerap menentang hubungan Ratna dengan Galih bahkan membatasi kehidupan sosial putrinya.

Konflik yang sama

Dari penjelasan bahwa sebenarnya ini adalah remake, tentunya tidak ada perubahan jalan cerita yang signifikan hingga semua konflik yang terjadi di versi 2023 dengan versi aslinya.

Pemuliaan ini membuat alur cerita Gita Cinta dari SMA terkesan datar, terutama bagi yang sudah menonton film versi original sebelumnya.

Mengingat sudah banyak film tentang kisah cinta remaja dengan konflik serupa, baik di dalam negeri maupun di film-film Asia lainnya, sangat mudah untuk memprediksi plotnya.

lingkungan tahun 1980-an

Yang menarik dari film ini adalah waktunya. Film yang disutradarai oleh Monty Tiwa ini mampu memikat kota Bandung hingga era 80-an.

Mulai dari pakaian, gaya rambut, bangunan, musik hingga benda vintage seperti kendaraan walkman Tampil di film ini membuat penonton bernostalgia.

Jika Anda melihatnya di tahun 2023 karena perbedaan zaman dan waktu, akan menarik jika Anda menontonnya di masa lalu, perbedaan zaman ini tidak akan terlihat dan tidak terasa istimewa.

Gita Cinta versi baru SMA juga menggunakan bahasa standar untuk melafalkan dialog semua karakter.

Monte Tiwa mengatakan kepada JurnalPagi beberapa waktu lalu bahwa penggunaan bahasa baku ini penting untuk mewakili zaman yang tidak menggunakan bahasa gaul oleh anak muda saat ini.

“Selain itu, menggunakan standar bahasa Indonesia terdengar lebih handal dan romantis,” ujarnya.

Kali ini, sependapat dengan apa yang dikatakan Monti Tiwa, penggunaan bahasa Indonesia yang baku membuat setiap dialog karakter terlihat seperti psikologi dan memiliki makna yang lebih dalam.

Namun, beberapa dialog terasa kaku di Gita Cinta Dari SMA versi baru. Entah karena dialog yang terlalu puitis atau karena karakter para aktornya yang kurang natural.

Nampaknya para pemeran karakter remaja dalam film ini belum terbiasa berbicara dengan bahasa baku. Tapi itu wajar bagi pemain yang memainkan karakter dewasa.

Di luar itu, film ini berhasil menghadirkan kembali nuansa 1980-an melalui desain produksinya, seperti kendaraan, set, gaya rambut, dan pakaian karakter.

Yang paling eye catching adalah ketika adegan pesta ulang tahun sahabat Ratna. Nuansa pesta tahun 80-an terlihat jelas di sana, mulai dari dekorasi hingga cara para karakter berpakaian.

Gita Cinta Dari SMA versi ini juga membawakan beberapa lagu Soundtrack Versi ikonik dari film aslinya dengan penyanyi baru dan aransemen berbeda.

Bisa dibilang film ini berhasil memberikan nuansa nostalgia era 1980-an, terutama bagi yang sudah pernah menonton Geeta Cinta versi asli dari SMA.

Sesuai dengan film aslinya, remake SMA Geeta Cinta ini masih bertahan hingga sekarang. Kisah legendaris Galih dan Ratna bisa dihidupkan kembali dengan menghadirkan kisah cinta dengan berbagai konflik sosial yang tak lekang oleh waktu.

Film ini layak ditonton, selain menciptakan suka duka, versi Gita Cinta Dari SMA ini mampu membawa penonton kembali bernostalgia dengan kisah cinta era 80-an.

Film yang menceritakan kisah cinta remaja Galye dan Ratna ini telah menghiasi layar bioskop Indonesia sejak 9 Februari 2023.

Editor: Masukkan M. Astro

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *