Kami telah sepakat dengan produsen minyak goreng mengenai komitmen untuk meningkatkan distribusi minyak goreng selama tiga bulan ke depan dan akan kami review dan evaluasi secara berkala.
Jakarta (JurnalPagi) – Badan Pangan Nasional (BKN) mengambil langkah untuk mendongkrak stok minyak goreng guna mengantisipasi peningkatan permintaan Hari Raya Keagamaan dan Nasional (HBKN) Prapaskah dan Lebaran.
Presiden NFA Arief Prasetyo Adi mengatakan, kerja sama antara pemerintah dan produsen melalui komitmen peningkatan distribusi minyak goreng dapat mencegah terulangnya situasi kelangkaan yang terjadi pada awal tahun lalu.
“Hari ini di Kementerian Perdagangan, saya dan Menteri Perdagangan (Zulkifli Hassan) membahas langkah stabilisasi stok dan harga minyak goreng jelang puasa dan lebaran HBKN,” kata Aref dalam keterangan tertulis, Senin di Jakarta.
Ditambahkannya: Kami dan produsen minyak goreng telah menyepakati komitmen untuk meningkatkan distribusi minyak goreng selama tiga bulan ke depan. Ulasan serta evaluasi berkala
Selama tiga bulan ke depan, produsen diwajibkan menyiapkan dan mendistribusikan 450 ribu ton minyak goreng per bulan, naik 50% dibanding sebelumnya 300 ribu ton per bulan.
Selain itu, pelaku usaha juga diminta memberikan arahan kepada jaringan distribusinya untuk menjual minyak goreng sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) di tingkat konsumen, yakni Rp 14.000 untuk minyak goreng kemasan (minyakita). . dan Rp 15.500 per kg untuk minyak goreng curah.
Aref berkata: Saya kira menambah jumlah siaran dari 300.000 menjadi 450.000 sudah cukup.Reaksi produser terhadap komitmen bersama ini juga baik dan positif, yang dibuktikan dengan penandatanganan pernyataan komitmen oleh seluruh produser yang hadir.
Arif menilai komitmen ini merupakan langkah yang baik untuk memastikan pasokan minyak goreng jelang HBKN yang dipastikan akan mengalami lonjakan permintaan.
Berdasarkan data prakiraan neraca pangan periode Januari-Maret 2023, pada akhir Maret stok minyak goreng nasional diperkirakan mencapai 808 ribu ton, sedangkan rata-rata kebutuhan minyak goreng per bulan sebesar 401 ribu ton.
Aref mengatakan: “Kami harus memantau distribusi di lapangan dengan kerjasama NFA, Kementerian Perdagangan, Kelompok Kerja Pangan. Untuk memastikan pelaksanaannya, para produsen diminta untuk menyampaikan laporan realisasi distribusi mereka setiap minggu.”
Arif optimistis produk minyak goreng tidak akan terganggu seperti tahun lalu dengan kerja sama yang baik dari pemerintah dan para pelaku usaha menjelang puasa dan Lebaran HBKN tahun 2023.
Aref menekankan pentingnya partisipasi produsen minyak goreng dalam implementasi cadangan pangan pemerintah (CPP) minyak goreng. Mengingat ketersediaan CPP, merupakan solusi jangka panjang untuk menghindari fluktuasi pasokan dan harga komoditas pangan.
“Sesuai Perpres No. 125 Tahun 2022 tentang penerapan CPP, minyak goreng merupakan salah satu komoditas strategis yang harus tersedia dan dialokasikan sebagai CPP. Oleh karena itu, kami meminta produsen memasok minyak goreng (mininyakita) untuk menugaskan Bulog. dan ID Food untuk Kami mengontrol harga dan distribusi.”
Menurut Arif, keberadaan Minyakita saat ini dinilai efektif menjaga cadangan minyak goreng dan harganya di tingkat konsumen.
Menteri Perdagangan dan saya beberapa kali mengunjungi pasar tradisional dan modern Pasar Minyaknya tersedia dan tersedia dan harganya tidak jauh berbeda sekitar 14500 per kg. Aref berkata: Oleh karena itu, kami mendukung produsen untuk mempercepat dan meningkatkan distribusi, dan ada cadangan pemerintah yang dapat kami alokasikan bersama.
Mobil Logistik Pangan NFA mendistribusikan makanan sehat dan bergizi sejak Desember
Pengering rantai dingin dan NFA bantu tingkatkan stok pangan
Inspektur dan BPKP pantau kerja sama Bawasena dengan Renstra Pangan
Pengkhotbah: Maria Cecilia Gallo Praiodia
Editor: Biqwanto Situmorang