Jakarta (JurnalPagi) – Di saat banyak konser besar digelar di Indonesia, ahli epidemiologi Universitas Andalus Padang Defriman Jeffrey mengatakan pemerintah dan penyelenggara masih perlu mempertimbangkan keselamatan kesehatan masyarakat saat merencanakan konser atau festival.
“Saya kira kita tidak perlu paranoid dan takut. “Tentu saja, protokol yang sama telah diterapkan, begitu kita dapat memperkirakan apakah potensi penularannya tinggi dengan kasus saat ini, penyelenggara dan pemerintah harus mempertimbangkannya.”
Namun, Defry menjelaskan saat ini belum ada spesies baru yang muncul dan situasinya cukup stabil. Sehingga kondisi saat ini benar-benar aman untuk menggelar acara ramai seperti konser atau festival.
Darurat COVID Global Berakhir, Malaysia Revisi Pedoman
Meski demikian, Defry tetap mengimbau masyarakat untuk tetap cerdas dan menjaga diri dengan baik. Hal ini karena berkerumun atau mengikuti kegiatan yang padat tetap memiliki risiko penularan.
“Jika kita belum menemukan strain baru dan situasinya stabil sekarang dan tidak ada masalah merawat kapasitas kesehatan di rumah sakit, saya kira situasinya sekarang benar-benar aman,” kata Defry.
“Tapi bagaimanapun juga, saat kita sedang sibuk atau melakukan aktivitas yang berisiko menularkan, itu adalah himbauan. “Yang ditambah penonton mungkin ada yang beresiko, ya paling aman pakai masker di aktivitas apapun yang potensinya lebih besar.”
Wakil MPR RI: Tetap Waspada Meski Pandemi Sudah Berakhir
Selain itu, ia juga menganjurkan agar masyarakat tetap mendapatkan suntikan booster, meski WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) saat ini telah mengakhiri darurat pandemi Covid-19. Oleh karena itu, postur tubuh akan terhindar dari penyakit.
“Satu lagi, saya juga merekomendasikan, kalau vaksinnya masih gratis, entah itu belum booster atau second booster nanti, saya kira harus dapat. satu, sesuatu yang hanya menjadi penguat sekunder, mungkin petugas kesehatan, masyarakat umum, akan diminta untuk melakukan ini juga.”
Sandiaga Mengaktifkan Acara Sambil Memperhatikan Proc
Koresponden: Lifia Mawdade Putri
Editor: Siti Zulikha