Menteri PPPA mengapresiasi keterampilan perempuan penenun di NTT

Jakarta (JurnalPagi) – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga mengapresiasi kerajinan tangan perempuan penenun di Rumah Anyam-Du Anyam di Wulublolong, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

“Saya mengapresiasi Do Anyam yang memiliki kepedulian sosial tinggi untuk membantu meningkatkan kesejahteraan perempuan di Flores Timur,” kata Bintang dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Jumat.

Menurut Bintang, Do Anyam rajin melatih kelompok ibu-ibu untuk memproduksi tenun berkualitas dan membantu mencari pangsa pasar agar produk tenun bisa dijual dengan harga yang wajar.

Dia mengatakan kelahiran Do Anyam menjauh dari masalah sosial ekonomi yang tinggi di Flores Timur untuk membantu perempuan menjadi mandiri secara finansial dan menjalani kehidupan yang sejahtera.

Pesepeda Asing Pelajari Seni Anyaman Tikar di Kalimantan Tengah

Selain itu, kata Bintang, di kalangan perempuan desa Wulublolong, masyarakat bisa melihat aksi-aksi yang baik dalam memberdayakan kelompok perempuan di desa sehingga bisa mandiri secara ekonomi.

“Ini adalah perempuan-perempuan yang sangat keras kepala. Tekad mereka untuk memilih bekerja di negara sendiri patut diapresiasi. Tidak mudah meyakinkan mereka di tengah iming-iming calo tenaga kerja untuk bekerja di luar provinsi atau luar negeri dengan gaji tinggi,” kata Star. .

Binteng juga berharap perempuan yang menjadi koordinator tekstil bisa mengajak lebih banyak perempuan untuk bergabung.

“Jika perempuan saling mendukung, maka akan menjadi kekuatan ekonomi yang luar biasa karena perempuan menguasai setengah dari seluruh penduduk Indonesia,” kata Bintang.

Sementara itu, co-founder Du Anyam Hanna Keraf mengatakan, kegiatan menenun merupakan salah satu cara untuk beradaptasi dengan keahlian perempuan dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada di sekitar mereka.

“Merajut bukan lagi kegiatan santai, melainkan pekerjaan utama yang dapat meningkatkan kesejahteraan mereka. Ada yang merajut sambil menunggu yang sakit di rumah atau menjemput anaknya dari sekolah. Kami mengapresiasi dedikasi para ibu. Hannah He kata menenun di sini.

KPPPA Dukung Pemberdayaan Perempuan Lansia Melalui Tradisi Menenun

Sejauh ini, Du Anyam telah memberdayakan lebih dari 1.600 perempuan penenun di lebih dari 54 desa di Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Selatan, dan Papua dengan tiga pilar utama pemberdayaan perempuan, pemajuan budaya, dan peningkatan kesejahteraan.

Pemberdayaan perempuan Du Anyam dilakukan melalui pendampingan hulu dan hilir, pemberian akses pasar, pelatihan, standarisasi desain untuk terus mencapai hasil produksi yang berkualitas.

Sebagai social entrepreneur, de Anyam juga berharap dapat mewujudkan pemerataan pendapatan, khususnya bagi perempuan, sehingga dapat berkontribusi dalam kehidupan rumah tangga dan perubahan. Kerangka berpikir Perempuan tidak boleh pergi ke luar negeri dan menggunakan keterampilan warisan budaya lokal untuk mencari nafkah guna menghindari kemungkinan perdagangan orang (TPPO).

Tenun Warisan Leluhur Masyarakat Lombok

Pembicara: Sochi Nurhaliza
Editor: Siti Zulikha

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *