Jakarta (JurnalPagi) – Menteri Sosial Teri Rismaherini mengajak ratusan mahasiswa mengoptimalkan potensi diri untuk menciptakan pembangunan sosial pada acara Konferensi Mahasiswa Nasional (KMN) Jilid 3 di UIN Sirif Hidayatullah, Tangerang, Banten.
Ini berarti bahwa kita semua memiliki potensi yang luar biasa. Semua orang tahu potensi alam, tapi potensi lainnya sangat besar. Jangan pernah mengatakan Anda tidak bisa menang di negara kita sendiri.”
Mensos menyampaikan: “Mahasiswa sebagai agen perubahan memiliki wawasan untuk mendorong masyarakat bergerak lebih cepat sehingga bisa sejajar dengan bangsa lain.”
Mensos, misalnya, menyebutkan peran aktif mahasiswa dalam upaya mengatasi kemiskinan dan permasalahan sosial di masyarakat, misalnya membantu menghidupi fakir miskin.
Pada akhir tahun 2021, Kemensos akan bekerja sama dengan mahasiswa melalui Program Pejuang Muda untuk membantu mengatasi permasalahan sosial di seluruh wilayah Indonesia. Misalnya, siswa membantu memverifikasi data penerima dengan memasukkan profil ekonomi keluarga, termasuk foto rumah, kondisi toilet, geotagging, dan lainnya.
“Termasuk PENA (Program Ekonomi Nusantara) adalah pemberdayaan masyarakat. Mereka (mahasiswa) juga bisa memberikan saran.”
Mensos Risma menegaskan pegawainya hanya lima orang
Risma mengatakan: Sesuai Peraturan Presiden Nomor 111 Tahun 2022 tentang pelaksanaan tujuan pembangunan berkelanjutan dan Rencana Aksi Nasional (RAN) TPB, Kementerian Sosial berpartisipasi dalam salah satu tujuan pengentasan kemiskinan.
Mensos berkeyakinan bahwa sebagai Menteri Sosial tidak hanya bertanggung jawab atas penyaluran bansos kepada masyarakat, tetapi juga berupaya mengentaskan kemiskinan secara berkelanjutan.
“Jadi yang saya pikirkan adalah bagaimana memberdayakan masyarakat miskin ini,” ujarnya.
Data Bapnas tahun 2023, dengan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dan stimulus fiskal, angka kemiskinan ekstrem berangsur-angsur turun, yakni 4 persen (10,9 juta) pada Maret lalu kembali menjadi 3,7 persen (10,2 juta).
Kementerian Sosial salah satunya menyelenggarakan pemberdayaan ekonomi Program Juara Ekonomi Nusantara (PENA) dengan total 4.766 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di seluruh Indonesia. Melalui pendampingan wirausaha, diharapkan keluarga miskin dan rentan dapat meningkatkan kemandirian ekonominya.
Selain mendukung ketepatan sasaran program, pihaknya berupaya menyempurnakan data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) agar lebih handal dan responsif. Kemensos membuat inovasi menu saran-cabut yang memungkinkan masyarakat untuk mengusulkan data penerima manfaat baru dan menolak data penerima manfaat lama jika tidak memenuhi syarat di lapangan.
Sementara itu, dalam hal pelayanan pengaduan terpadu, Kemensos telah membentuk 171 pos komando untuk laporan masyarakat, media monitoring dan menginformasikan masyarakat yang membutuhkan.
Mensos Jelaskan Solusi Memerangi Kemiskinan dalam Silaturahmi Pejabat Politik
Penceramah : Devi Nindi Sari Ramadhan
Editor: Triono Subagyo