Menteri Luar Negeri China Wang Yi dijadwalkan untuk berkunjung ke Amerika Serikat untuk bertemu dengan Menlu AS Antony Blinken dan pejabat lainnya. Wang Yi akan mengunjungi Amerika Serikat pada tanggal 26-28 Oktober atas undangan Menlu AS Antony Blinken. Selain bertemu dengan Menlu AS, Wang Yi juga akan bertemu dengan Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan.
Selama kunjungannya ke AS, Menteri Luar Negeri Wang Yi akan membahas hubungan bilateral dan isu-isu regional dan internasional yang menjadi kepentingan bersama kedua negara. China berharap AS akan bekerja sama dengan mereka untuk menindaklanjuti pemahaman bersama antara kedua kepala negara, meningkatkan komunikasi dan dialog, memperluas kerja sama praktis, mengelola perbedaan dengan baik, dan bersama-sama mengembalikan hubungan bilateral ke jalur yang sehat dan stabil.
Selain itu, Wang Yi juga telah menghubungi menteri luar negeri Israel dan Palestina melalui sambungan telepon untuk membicarakan konflik Palestina dan Israel. China menyatakan bahwa semua negara memiliki hak untuk membela diri, namun harus menghormati hukum humaniter internasional dan melindungi keselamatan warga sipil. China juga berharap agar permasalahan Palestina dapat diselesaikan secara komprehensif, adil, dan bertahan lama berdasarkan solusi dua negara.
Konflik di Gaza yang berlangsung sejak 7 Oktober 2023 telah mengakibatkan banyak korban. Jumlah warga Palestina yang tewas mencapai 5.791 orang, sementara lebih dari 1.400 warga Israel juga tewas akibat konflik tersebut. China menekankan pentingnya mencegah eskalasi konflik dan mencegah bencana kemanusiaan yang lebih buruk.
Dalam kunjungannya ke Amerika Serikat, Wang Yi akan menyampaikan posisi China dan pandangan China mengenai hubungan bilateral dengan AS. China berharap agar AS dapat bekerja sama dengan mereka untuk mengatasi permasalahan keamanan secara menyeluruh.
Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, dijadwalkan untuk mengunjungi Amerika Serikat pada tanggal 26-28 Oktober. Kunjungan ini dilakukan sebagai respons terhadap undangan dari Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken. Selama kunjungannya, Wang Yi dijadwalkan untuk bertemu dengan Blinken dan Penasihat Keamanan Nasional AS, Jake Sullivan.
Tujuan utama dari kunjungan ini adalah untuk meningkatkan komunikasi dan dialog antara kedua negara. Wang Yi akan membahas hubungan bilateral antara China dan AS, serta isu-isu regional dan internasional yang menjadi kepentingan bersama. Mao Ning, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, menyatakan harapannya bahwa AS akan bekerja sama dengan China untuk memperbaiki hubungan bilateral yang saat ini bermasalah dan mengembalikannya ke jalur yang sehat dan stabil.
Selain itu, Wang Yi juga telah melakukan pembicaraan dengan menteri luar negeri Israel dan Palestina melalui sambungan telepon. Dalam percakapan tersebut, Wang Yi menekankan pentingnya mencegah eskalasi konflik dan melindungi keselamatan warga sipil. China juga menyatakan dukungannya terhadap solusi dua negara dalam penyelesaian konflik Palestina.
Konflik di Gaza, yang dimulai pada tanggal 7 Oktober 2023, telah menyebabkan banyak korban jiwa dan kerusakan yang signifikan. Hamas, kelompok Palestina, memulai serangan sebagai pembalasan terhadap penyerbuan Masjid Al-Aqsa dan kekerasan yang dilakukan oleh pemukim Israel terhadap warga Palestina. Israel kemudian melancarkan serangan balasan terhadap Hamas di Jalur Gaza.
Hingga saat ini, jumlah korban jiwa warga Palestina akibat serangan Israel telah mencapai 5.791 orang, dengan 16.297 orang lainnya terluka. Di sisi lain, lebih dari 1.400 warga Israel juga tewas akibat konflik tersebut. Indonesia juga telah aktif dalam menyuarakan keprihatinan dan mengupayakan solusi atas konflik ini.
Dalam kunjungan Wang Yi ke AS dan pembicaraannya dengan menteri luar negeri Israel dan Palestina, China berusaha untuk memperjuangkan perdamaian dan menekankan pentingnya menghormati hukum humaniter internasional dalam menangani konflik ini. China juga berharap agar permasalahan Palestina dapat diselesaikan secara komprehensif, adil, dan bertahan lama melalui solusi dua negara.
Kunjungan ini diharapkan dapat membuka jalan bagi peningkatan kerja sama dan pemulihan hubungan bilateral antara China dan AS.