Menko: Konvergensi harus dilakukan dalam mengatasi kurangnya pertumbuhan dan kemiskinan ekstrim

Jakarta (JurnalPagi) – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Mohajer Effendi (Menko PMK) mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk bersatu dalam rencana penanganan. Pertumbuhan jangka pendek dan kemiskinan ekstrim

“Konvergensi program dengan partisipasi seluruh pemangku kepentingan merupakan kunci pengentasan kemiskinan ekstrem dan penurunan angka. Pertumbuhan jangka pendekkata Mohajer Effendi dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.

Mohajer menjelaskan masalahnya Pertumbuhan jangka pendek dan kemiskinan ekstrim bersinggungan untuk melakukan upaya penanggulangannya secara serentak dan berkesinambungan.

Menurutnya, konvergensi program merupakan pendekatan untuk memberikan intervensi yang terkoordinasi, terintegrasi dan bersama untuk mencegah Pertumbuhan jangka pendek Dan pada saat yang sama menghilangkan kemiskinan ekstrim sebagai tujuan prioritas.

Kemenko PMK: Pencegahan perawakan pendek harus dioptimalkan selama kehamilan

Kemenko PMK: Kesadaran gizi seimbang adalah kunci pencegahan stunting

“Fokus konvergensi bisa mengarah pada pengurangan beban biaya, peningkatan pendapatan dan pengurangan kantong-kantong kemiskinan. Gunakan data dari Penargetan Penargetan Kemiskinan Ekstrim atau P3KE untuk mempertajam sasaran program,” ujarnya.

Menko PMK menambahkan, pemerintah daerah dapat melakukan program sinergis yang melibatkan berbagai elemen masyarakat dan memperluas program partisipatif dalam pengelolaan. Pertumbuhan jangka pendek dan memberantas kemiskinan ekstrim.

“Kemenko PMK terus mengingat masalah ini Pertumbuhan jangka pendek dan kemiskinan ekstrim terkait. Berdasarkan observasi lapangan, ada keluarga yang masuk dalam kategori sangat miskin dan anak-anak mereka juga terkena dampaknya. Pertumbuhan jangka pendekUntuk itu perlu dilakukan upaya konvergensi untuk mengelola keduanya sekaligus.”

Menko PMK juga menambahkan, Kemenko PMK akan terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan kementerian/lembaga untuk memperkuat rencana pengelolaan. Pertumbuhan jangka pendek dan kemiskinan ekstrim

“Kemenko PMK terus bekerja Pertunjukan jalan Perlambatan Pengganti dan pengentasan kemiskinan secara virtual, yang dilakukan secara bertahap dan menyasar seluruh pemerintah daerah di Indonesia, mulai dari pemerintah provinsi hingga pemerintah kabupaten/kota.”

Prevalensi Pertumbuhan jangka pendek Di Indonesia saat ini 21,6% menurut Survei Status Gizi Indonesia (SSGI). Sementara pemerintah telah menargetkan wabah Pertumbuhan jangka pendek Ini dapat menurun menjadi 14% pada tahun 2024.

Selain itu, pemerintah menargetkan pengentasan kemiskinan ekstrem dari empat persen atau 10,86 juta orang pada 2021 menjadi nol persen pada 2024.

Kemenko PMK: Posyando berperan strategis dalam memperjuangkan gizi seimbang

Kemenko PMK: Mengoptimalkan intervensi sensitif khusus untuk mencegah stunting

Koresponden: Wuryanti Puspitasari
Editor: Arafozon Saptiolda A

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *