Menkes: Vaksinasi polio akan dilakukan minggu depan di Piediyeh

JAKARTA (JurnalPagi) – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan pemerintah akan menggelar vaksinasi polio di Kabupaten Pedi, Aceh pekan depan menyusul munculnya kasus polio berlabel kejadian luar biasa (KLB).

“Makanya minggu depan kami akan datang khusus untuk melakukan vaksinasi polio,” kata Budi di Jakarta, Jumat.

Bio Farma Ekspor Vaksin Polio nOPV2 ke Afrika, Eropa, dan Timur Tengah.

Budi mengimbau masyarakat untuk meningkatkan cakupan vaksinasi polio untuk mencegah munculnya kembali penyakit yang sudah lama tidak dialami di Indonesia ini.

Dia mengatakan polio kembali muncul karena ada sejumlah daerah perkotaan di Indonesia yang cakupan vaksinasinya sangat rendah. Hal itu terjadi karena terdampak pandemi COVID-19 yang membuat masyarakat enggan bepergian ke tempat-tempat umum.

“Namun bisa juga pemberitaan yang sangat negatif sehingga membuat masyarakat tidak memahami pentingnya vaksinasi,” ujarnya.

Dinas Kesehatan Aceh menyebutkan, total kasus polio atau lumpuh tipe 2 di provinsi itu ada empat orang, salah satunya masih dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Zinoel Abedin Bandar Aceh.

Kasus pertama menjalani fisioterapi dan tiga kasus lainnya di rumah karena tidak menunjukkan gejala.

Ketiga anak yang tertular virus polio sama dengan kasus pertama, artinya sama sekali tidak memiliki riwayat imunisasi dasar yang lengkap, sehingga berisiko tertular virus tersebut.

Pada Kamis (24/11), Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K) mengimbau masyarakat untuk tidak ragu memberikan vaksin polio kepada anak-anak karena risiko efek samping dari vaksin jauh lebih kecil dibandingkan paparan polio.

Efek samping yang dapat terjadi setelah anak divaksinasi biasanya adalah demam atau bengkak, namun risiko ini jauh lebih baik daripada anak lumpuh dan ditopang kruk atau kursi roda seumur hidup.

Dokter memperingatkan untuk mewaspadai sindrom pasca-polio setelah infeksi pertama

Cegah Polio, IDAI Ingatkan Pentingnya Peningkatan Cakupan Imunisasi

IDAI: Efek samping vaksin lebih ringan dari paparan penyakit

Koresponden: Naniin Yunyar
Diedit oleh: Aida Nurjahani

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *