Lombok (JurnalPagi) – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) bekerja sama dengan Danone Indonesia mengatasi stunting yang masih melanda anak-anak.
Masih dalam rangka memperingati Hari Gizi Nasional 2023, kerjasama akan dilakukan melalui Program Aksi Gizi Generasi Maju bertajuk “Wujudkan Generasi Maju Tanpa Gizi dengan Piringku Kaya Protein Hewani” pada 9-10 Februari mendatang. di Lombok
Edukasi tentang gizi yang baik, khususnya terkait pentingnya konsumsi protein hewani, dilakukan kepada warga NTB, khususnya warga Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kebon Kongok.
Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat Siti Rumi Jalile mengatakan, mengatasi perawakan pendek memang tidak mudah. Dukungan berbagai pihak, termasuk pihak swasta, sangat dibutuhkan untuk menekan laju pertumbuhan tersebut.
Citi mengatakan Kamis (2/9): “Kami sangat mengapresiasi kontribusi Danone terhadap pembangunan kesehatan dan lingkungan di NTB, sehingga berdampak positif bagi kesehatan masyarakat, sejalan dengan komitmen kami untuk menjadi provinsi ramah anak.”
Selain mengedukasi masyarakat tentang gizi, Danone juga membantu membangun lingkungan dan kesehatan NTB, seperti mengelola sampah plastik menjadi produk daur ulang.
Ia menambahkan: Kami mengumpulkan kemasan botol bekas yang kami gunakan sebagai bahan baku botol Aqua baru, bekerja sama dengan mitra daur ulang, pemulung dan bank sampah, agar kemasan bekas ini tidak mencemari lingkungan. Manajer pembangunan berkelanjutan Danone Indonesia, Karyanto Wibowo.
Dengan mitra Lombok PET dan Bank Sampah Bintang Sejahtera, 30 pengepul dan 1.200 penyapu mengelola setidaknya tiga hingga empat ton sampah botol plastik dalam botol yang dihancurkan dan dipadatkan.
Diketahui bahwa botol air mineral Aqua mengandung 25% bahan plastik daur ulang, sedangkan Aqua Life adalah botol 100% daur ulang.
“Kami berkomitmen mendukung cita-cita pemerintah untuk mengatasi masalah sampah plastik di Indonesia. Salah satunya dengan mengganti 50 persen kemasan plastik kita dengan bahan baku daur ulang,” kata Carianto.
Selain status gizi yang buruk, lingkungan yang tidak sehat, masalah sanitasi dan kebersihan menjadi salah satu penyebab tingginya angka pertumbuhan di Indonesia.
Menurut Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) memiliki prevalensi stunting sebesar 31,4% dan termasuk dalam 12 provinsi percepatan penurunan stunting serta lima destinasi wisata prioritas tinggi. . yang ramah lingkungan dan bebas limbah.
Koresponden: Pamela Sakina
Editor: Agus Setivan