Memberi permen keras pada balita bisa sebabkan risiko tersedak

Pentingnya Hindari Memberikan Permen Keras kepada Balita

Saat berbelanja di toko bahan makanan atau berkunjung ke rumah anggota keluarga, biasanya ada suguhan permen yang tak jarang membuat anak ingin memakannya. Meskipun daya tarik dari makanan manis itu mungkin kuat, para dokter secara kolektif sepakat bahwa memberikan permen jenis keras kepada balita adalah hal yang sangat dilarang.

Menurut dokter anak di Los Angeles, Amerika Serikat, Valerie Watiker, MD, permen keras di bawah usia yang sesuai dapat menimbulkan bahaya tersedak yang serius, sejalan dengan pendapat American Academy of Pediatrics (AAP). Watiker menjelaskan bahwa kebanyakan balita akan menggigit permen, dan tekstur permen yang keras dan lengket menimbulkan risiko tersedak. Selain itu, kekuatan bayi ketika menggigit permen keras dapat menyebabkan gigi terkelupas atau patah.

AAP juga menyarankan agar permen keras, seperti candy cane (permen tongkat), tidak boleh diperkenalkan kepada anak-anak sebelum usia 5 tahun. Dokter anak lain yang berbasis di Los Angeles, Elizabeth Hawkes, MD, menambahkan bahwa bahkan untuk anak-anak di atas usia yang disarankan, orang tua harus tetap mengawasi anak saat makan permen keras. Pengawasan orang dewasa sangat penting untuk mencegah potensi bahaya tersedak.

Jika anak mengalami keterlambatan perkembangan atau memiliki masalah dalam mengunyah atau menelan, pemberian permen berbahan keras harus menunggu sampai mereka lebih besar lagi. Meskipun anak tidak bisa memakan permen, Watiker mengatakan bukan sama sekali si kecil tidak bisa diberi camilan manis, hanya saja harus sesuai dengan usia. Alternatifnya, anak bisa diberikan kue lembut yang dapat dikunyah, atau kue dengan frosting berwarna permen tongkat, atau permen lembut lainnya untuk anak berusia 3 atau 4 tahun.

Tentu saja, penting untuk selalu menyikat gigi dengan baik setelah memakan permen jenis apa pun. Mengajarkan kebiasaan menyikat gigi yang baik sejak dini sangat penting untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut anak.

Dalam kesimpulannya, memberikan permen keras kepada balita sangat tidak dianjurkan karena dapat menimbulkan risiko tersedak dan kerusakan gigi. Orang tua harus selalu memperhatikan jenis makanan yang diberikan kepada anak-anak mereka dan memastikan pemberian makanan sesuai dengan usia dan perkembangan anak.
Memberikan permen jenis keras kepada balita adalah hal yang sangat dilarang oleh para dokter. Permen keras dapat menimbulkan risiko tersedak yang serius pada balita. Dokter anak di Los Angeles, Amerika Serikat, Valerie Watiker, MD, menjelaskan bahwa tekstur permen yang keras dan lengket dapat menyebabkan bahaya tersedak. Selain itu, kekuatan bayi ketika menggigit permen keras juga dapat menyebabkan gigi terkelupas atau patah.

Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), permen keras seperti permen tongkat tidak boleh diberikan kepada anak-anak sebelum usia 5 tahun. Bahkan untuk anak-anak di atas usia tersebut, orang tua tetap harus mengawasi mereka saat makan permen keras. Orang tua harus memastikan anak duduk dan fokus pada tindakan makan, sehingga anak tidak berjalan atau berlarian sambil mencoba makan permen keras. Pengawasan orang dewasa sangat penting untuk mencegah potensi bahaya tersedak pada anak kecil.

Jika anak mengalami keterlambatan perkembangan atau memiliki masalah dalam mengunyah atau menelan, maka pemberian permen berbahan keras harus ditunda sampai mereka lebih besar lagi. Meskipun demikian, anak tidak perlu kecewa karena tidak bisa memakan permen. Valerie Watiker, MD, mengatakan bahwa anak masih bisa diberi camilan manis yang sesuai dengan usia mereka. Alternatifnya, anak dapat diberikan kue lembut yang dapat dikunyah atau kue dengan frosting berwarna permen tongkat, atau permen lembut lainnya untuk anak berusia 3 atau 4 tahun.

Tetaplah ingat untuk selalu menyikat gigi dengan baik setelah memakan permen, apa pun jenisnya. Kebiasaan menyikat gigi yang baik sangat penting untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut anak. Sebagai orang tua, kita harus memastikan bahwa anak-anak kita mendapatkan makanan yang sehat dan aman untuk mereka konsumsi.