Jakarta (JurnalPagi) – Wakil Presiden RI Maruf Amin menerima Wakil Presiden Al-Azhar, Mohamed Abdul Rahman Mohamed Duini, dalam kegiatan Konferensi Fikih Peradaban di Surabaya, Jawa Timur, Senin.
Menurut siaran pers yang diterima di Jakarta, dalam pertemuan itu, Maarouf, Wakil Presiden mengapresiasi kehadiran Sikh Davini dalam Konferensi Fiqh Tadaman, yang merupakan kumpulan peringatan satu abad Gerakan Islam. NU).
Wapres kemudian mengungkapkan bahwa Mesir merupakan tujuan utama mahasiswa muslim Indonesia untuk melanjutkan studinya. Dari total 13.550 WNI di Mesir, sekitar 76 persen atau lebih dari 10.300 di antaranya adalah pelajar yang sedang menempuh pendidikan di negara tersebut.
Hal itu, kata Wapres, tidak lepas dari dukungan pemerintah Mesir yang memberikan beasiswa bagi mahasiswa Indonesia.
Ia mengatakan: “Ada kecenderungan peningkatan penerima beasiswa setiap tahunnya, dan tahun ini lebih dari 170 mahasiswa Indonesia telah menerima beasiswa di Universitas Al-Azhar.”
Wapres menegaskan bahwa pemerintah Indonesia telah memperbaiki manajemen pengiriman mahasiswa Indonesia ke Mesir untuk memastikan hak-hak mahasiswa di bidang pendidikan dihormati dan dilindungi hak-hak mereka, terutama kemampuan akademik, moral, kesehatan dan kematangan emosional. berlanjut
Marouf, Wapres juga mengapresiasi komitmen Al-Azhar yang tahun ini mengirimkan 35 tim pendidikan ke pesantren dan berbagai perguruan tinggi di Indonesia untuk mendukung penyebaran Wastia Islam.
Selain itu, tambah Wapres, lulusan Al-Azhar di Indonesia juga berperan penting dalam menyebarkan nilai-nilai Islam, antara lain Menlu RI periode 1999-2001 Alvi Shahab dan Gubernur Nusa Tenggara Barat periode 2008-2018. TGB Mohammad Zain al-Majdi.
Ia menambahkan, “Salah satu sumbangsih lulusan Al-Azhar Indonesia adalah berdirinya Pusat Studi Islam dan Arab atau PUSIBA di Bekasi, Jawa Barat yang saya buka pada Juni 2022.
Dalam kesempatan tersebut, sebagai upaya meningkatkan kerjasama di bidang pendidikan, Wakil Presiden Maaroo menawarkan beasiswa bagi pelajar Mesir yang ingin melanjutkan studi di Indonesia. Saat ini Indonesia memiliki Universitas Islam Internasional Indonesia yang juga menerima mahasiswa asing, termasuk Mesir.
“Indonesia juga memiliki universitas terkemuka yang menawarkan program internasional di bidang kedokteran, teknologi informasi, bioteknologi, teknik industri dan agribisnis,” jelasnya.
Di sisi lain, Wapres juga menyambut baik minat masyarakat Mesir untuk memperdalam pengetahuan budaya Indonesia.
“Saya senang ada sekitar 1.600 warga Mesir belajar bahasa Indonesia di Pusat Kebudayaan Indonesia KBRI Kairo,” kata Wapres.
“Selanjutnya, sekitar empat ribu warga Mesir telah belajar pencak silat baik di KBRI Kairo maupun langsung di Indonesia. Orang menghubungi orang antara dua bangsa melalui kebudayaan”.
Menanggapi hal tersebut, Sheikh Mohammad Duini mengungkapkan rasa bangganya terhadap lulusan Al-Azhar di Indonesia yang telah berperan penting di negeri ini.
Ia juga menyambut baik perbaikan manajemen pengiriman mahasiswa Indonesia ke Al-Azhar. “Selanjutnya perlu dilakukan proses pengiriman mahasiswa Indonesia ke Al-Azhar dan dipastikan tidak ada kendala,” kata Sheikh Duini.
Pemberita: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Didik Kusbiantoro