Manfaat AI yang produktif untuk pertumbuhan bisnis

JAKARTA (JurnalPagi) – AI atau Kecerdasan buatan (AI) kini semakin berkembang dengan hadirnya teknologi Kecerdasan buatan generatif yang mampu mendorong berbagai ide-ide baru, termasuk ide-ide untuk kemajuan dunia usaha.

Kecerdasan buatan generatif atau yang dikenal dengan kecerdasan buatan yang mampu menghasilkan teks, gambar, dan video dari data yang diterima, kini telah menarik perhatian dunia bisnis untuk mengolah berbagai materi, misalnya laporan keuangan untuk operasional bisnis.

Steve Norrie, Pendiri AI4Diversity, sebuah inisiatif nirlaba yang berfokus pada penggunaan kecerdasan buatan, menjelaskan bahwa sifat Gen AI yang terbuka membuatnya mudah diakses oleh masyarakat umum, termasuk dunia usaha.

AI Umum terbuka untuk semua orang, dan itulah yang membedakannya dengan AI sebelumnya. Berkat sistemnya yang terbuka, AI yang dulunya hanya sekedar fitur yang disematkan pada produk lain, kini bisa berdiri sendiri dan menghadirkan nilai tersendiri. Steve mengatakan di sela-sela konferensi Mekari 2023, di mana ada siaran resmi yang membahas masa depan teknologi dan bisnis.

Pandangan Artis Tentang Dampak Kehadiran Kecerdasan Buatan

Nizar Patria: Diperlukan kebijakan untuk mendukung pengembangan kecerdasan buatan

Steve dan para pelaku bisnis dan teknologi lainnya kemudian menjelaskan bagaimana General AI akan membantu perusahaan memperkuat bisnis mereka di masa depan.

Menghemat waktu

Kecepatan kecerdasan buatan dalam mengolah data dan menciptakan hasil akhir membuat pekerjaan menjadi lebih efisien. Misalnya, AI dapat menganalisis data konsumen dengan cepat dan akurat.

Kemudian hasil analisis tersebut dapat digunakan oleh unit bisnis untuk merumuskan strategi pasar sesuai tren terkini.

Kekuatan utama teknologi adalah kemampuannya membantu kita menghemat waktu pemrosesan. Steve menambahkan: “Mengingat waktu sama berharganya dengan uang, penghematan ini akan berdampak positif pada kinerja bisnis.”

Meningkatkan produktivitas

Banyak perusahaan yang terkendala oleh keterbatasan sumber daya, termasuk sumber daya manusia (SDM).

Dengan membuat pekerjaan lebih efisien, AI memberikan kebebasan kepada karyawan untuk menghabiskan waktu dan energi mereka pada tugas-tugas yang lebih strategis, kata COO Mekari Anthony Kosasieh.

Dengan begitu, pelaku bisnis dapat memfokuskan sumber daya manusianya yang terbatas pada pekerjaan yang benar-benar berdampak signifikan terhadap kinerja.

“Kecerdasan buatan dapat meningkatkan kapasitas penyelesaian pekerjaan bahkan hingga 5 atau 10 kali lipat, sehingga kinerja bisnis meningkat secara signifikan,” lanjut Anthony.

Microsoft Indonesia: Kecerdasan Buatan dalam Keamanan Siber Terancam

Mendorong keuntungan

Pertumbuhan laba yang konsisten menentukan keberlangsungan bisnis karena kelebihan laba dapat dijadikan modal untuk rencana keuangan, mulai dari ekspansi ke kota-kota baru hingga penambahan jalur produksi.

Anthony mengatakan kecerdasan buatan akan meningkatkan kemampuan perusahaan dalam menciptakan layanan baru bagi konsumen, sehingga memberikan peluang lain bagi perusahaan untuk meningkatkan keuntungan.

“Kecerdasan buatan akan membuka banyak peluang baru, dan salah satu peluang tersebut adalah cara-cara kreatif dalam melayani konsumen,” ujarnya.

Mekari baru-baru ini mengintegrasikan AI ke dalam solusi Mekari Qontak bot obrolan dan CRM, yang membantu agen menganalisis dan merangkum percakapan dengan konsumen sehingga konsumen dapat merespons lebih cepat.

Mempertahankan daya saing

Dunia usaha kini berlomba-lomba mengadopsi kecerdasan buatan untuk meningkatkan kinerjanya. Agar perusahaan-perusahaan di Indonesia tidak ketinggalan, kata Steve, jika ingin bersaing di pasar lokal dan internasional harus mengikuti jalur global.

“Dalam lima tahun ke depan, perusahaan yang tidak menggunakan kecerdasan buatan akan kesulitan mempertahankan diri di pasar global,” ujarnya.

Riset Mekari bertajuk “Kesiapan Mengadopsi AI dalam Bisnis di Indonesia” menemukan bahwa 62 persen perusahaan yang saat ini memiliki ekosistem teknologi berpotensi mengadopsi AI.

Para pakar dan pengamat teknologi pun sepakat bahwa keterbukaan dunia usaha di Indonesia untuk mengadopsi teknologi kecerdasan buatan guna meningkatkan produktivitas akan berdampak positif bagi perekonomian negara.

Anthony mengatakan produktivitas perusahaan juga harus dilihat tidak hanya pada tingkat individu perusahaan, tetapi juga secara nasional.

Kita perlu melihat efisiensi operasional dan profitabilitas bisnis secara nasional secara keseluruhan. Ia mengatakan, selain peluang peningkatan konsumsi, Indonesia mempunyai banyak potensi yang bisa dicapai.

BRIN: Teknologi Kecerdasan Buatan Bisa Identifikasi dan Diagnosis Berbagai Penyakit

Mahasiswa USK Menjadi Pembicara Kecerdasan Buatan di Jepang

Peringatan Menkominfo tentang Bahaya Penyalahgunaan Kecerdasan Buatan pada Pemilu 2024

Koresponden: Alvansia Pesaribo