Mahasiswa Unand ciptakan prototipe pendeteksi jantung koroner

Mahasiswa Universitas Andalas (Unand) Padang Sumatera Barat telah berhasil menciptakan inovasi purwarupa atau prototipe yang dapat membantu mendeteksi dan memantau penyakit jantung koroner. Inovasi ini berbentuk pakaian, sarung tangan, bantal leher panas untuk terapi, dan terapi laser dalam bentuk jam tangan. Alat ini diberi nama Vital Signs Integrated Wearable for Glucose, Lipids, and Electrocardiogram atau disingkat Vitaglise.

Salah satu keunggulan dari alat ini adalah penggunaan Internet of Things (IoT). Data dari alat ini dapat diakses melalui website dan aplikasi, sehingga memungkinkan pemantauan yang lebih efektif dan memudahkan akses informasi bagi pasien. Selain itu, alat ini juga menggunakan aplikasi bot telegram yang memberikan notifikasi peringatan dan saran ketika faktor risiko pasien terkena penyakit jantung koroner tinggi.

Muhammad Salman Ikhsan, ketua tim pencipta inovasi prototipe, menjelaskan bahwa alat ini juga menggunakan terapi dengan teknologi laser tingkat rendah dan terapi panas. Terapi ini dapat membantu pasien mengurangi penumpukan plak di pembuluh darah koroner dan mencegah kambuhnya penyakit jantung.

Namun, perlu diingat bahwa desain alat ini masih dalam bentuk prototipe dan dalam tahap pengembangan. Ke depannya, desain prototipe akan dibuat dengan bentuk yang lebih ergonomis agar nyaman dan mudah digunakan sehari-hari.

Diharapkan alat ini dapat membantu masyarakat memonitor kesehatan dengan cepat dan tanpa biaya besar, serta memberikan bantuan yang signifikan bagi dokter dalam penanganan penyakit jantung koroner.

Sumber:

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: M. Tohamaksun
COPYRIGHT © JurnalPagi 2023
Sejumlah mahasiswa Universitas Andalas (Unand) Padang Sumatera Barat dari berbagai program studi berhasil menciptakan inovasi purwarupa atau prototipe yang dapat membantu mendeteksi dan memantau penyakit jantung koroner. Inovasi ini dirancang dalam bentuk pakaian, sarung tangan, bantal leher panas untuk terapi, dan terapi laser dalam bentuk jam tangan. Tim pencipta inovasi prototipe terdiri dari Muhammad Salman Ikhsan, Ramadhani, Adam Fitrah, Nur Aisyah Alkhairiah, dan Rahmad Fajral Ilhami, dengan dosen pendamping Hanalde Andre.

Inovasi tersebut dinamai Vital Signs Integrated Wearable for Glucose, Lipids, and Electrocardiogram atau disingkat Vitaglise. Salah satu keunggulan alat tersebut adalah menggunakan Internet of Things (IoT), sehingga data dari alat ini dapat diakses melalui website dan aplikasi. Hal ini memungkinkan pemantauan yang lebih efektif serta memudahkan akses informasi bagi pasien.

Selain itu, aplikasi bot telegram juga akan memberikan notifikasi peringatan dan saran ketika faktor risiko pasien terkena penyakit jantung koroner tinggi. Notifikasi ditujukan kepada keluarga atau dokter yang bertanggung jawab terhadap pasien penyakit jantung koroner, dengan tujuan agar jika terjadi hal yang tidak diinginkan dapat ditangani dengan cepat.

Adapun terapi yang digunakan oleh alat ini adalah terapi dengan teknologi laser tingkat rendah dan terapi panas. Terapi ini dapat membantu pasien mengurangi penumpukan plak di pembuluh darah koroner, dan mencegah kambuhnya penyakit jantung. Namun, perlu diingat bahwa desain alat ini masih dalam bentuk prototipe dan akan terus dikembangkan ke depannya. Desain prototipe akan dibuat dengan bentuk yang lebih ergonomis agar nyaman dan mudah digunakan sehari-hari.

Alat ini diharapkan dapat membantu masyarakat memonitor kesehatan dengan cepat dan tanpa biaya besar, serta memberikan bantuan yang signifikan bagi dokter dalam penanganan penyakit jantung koroner. Inovasi ini merupakan langkah maju dalam bidang kesehatan dan teknologi, dan diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat.