LPEI: Desa Penukaran Klaster Udang Jembrana maksimalkan potensi ekspor

Kami akan memberikan serangkaian pelatihan berkelanjutan selama dua hingga tiga tahun dan diharapkan para petani mampu mengekspor secara mandiri.

Jakarta (JurnalPagi) – Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)/Eximbank Indonesia bersama Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Kementerian Kelautan dan Perikanan membuka Kampung Devisa Cluster Migo Jembrana pada 16 Maret 2023. Potensi ekspor udang vanami

Pembukaan kampung mata uang ini bertujuan untuk membangun kapasitas berbasis pemberdayaan masyarakat bagi pengelola koperasi, nelayan dan petambak udang vanami di Jembrana, Bali. Program ini juga diharapkan dapat meningkatkan kompetensi petani yang meliputi aspek perijinan, tata cara ekspor dan dokumentasi untuk meningkatkan kualitas hasil panen.

“Kami akan memberikan serangkaian pembinaan yang berkesinambungan selama dua hingga tiga tahun, dan diharapkan petani mampu mengekspor secara mandiri,” kata Kepala Kanwil III Kuernyawan Prijambudu dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Jumat.

Kurniawan menyatakan: Selain membantu penyediaan tambak berupa pembangunan tambak sebagai sarana pelatihan dan pendidikan budidaya udang, LPEI juga memberikan pendampingan, pengawasan, sosialisasi dan sarana pendidikan untuk peningkatan kapasitas produksi dan proses ekspor. Itu berjalan optimal

Pendampingan dan pelatihan diberikan LPEI kepada Koperasi Produsen Cahaya Mina PKPJ sebagai lembaga pendamping petambak udang yang tergabung dalam Kelompok Usaha Bersama (KUB).

Selain itu, LPEI juga memungkinkan para ibu rumah tangga untuk melakukan proses produksi makanan olahan dari udang Venam, yang diharapkan dapat meningkatkan taraf ekonomi dan kesejahteraan nelayan, peternak dan masyarakat sekitar.

Menurutnya, pelatihan dan pendampingan budidaya udang vanami di empat tempat yakni Desa Pengambangan, Lelatang, Budang dan Kopel, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali, dilakukan tanpa alasan.

Serangkaian keunikan berupa daya tahan udang vanami yang baik terhadap kondisi lingkungan dan penyakit, harga jual yang kompetitif, biaya produksi yang relatif murah, laju pertumbuhan produksi yang cepat, kandungan gizi yang tinggi berupa asam lemak Omega 3, menjadikan udang vanami sebagai produk unggulan di wilayah Jembrana.

Potensi dan produktivitas inilah yang membuat desa-desa tersebut diseleksi untuk mendapatkan sejumlah tahapan pembinaan dalam program desa mata uang.

Dengan partisipasi 253 nelayan dan petambak udang vanami yang tergabung dalam delapan KUB, Kurniawan mengatakan LPEI menargetkan Kampung Devisa Klaster Udang Gembrana untuk menjual udang vanami ke berbagai negara tujuan utama ekspor udang seperti Amerika Serikat (AS), China , untuk menyampaikan Jepang dan Eropa

“Ini merupakan bukti komitmen berkelanjutan LPEI untuk memenuhi mandatnya Kendaraan misi khusus (SMV) Kementerian Keuangan tingkatkan ekspor nasional.

KKP Incar Impor Peternak Udang Vaname Usai Pengembangan NuSa Dewa

Budidaya udang venam berpeluang meningkatkan perekonomian masyarakat
Menteri Khyber Pakhtunkhwa Ungkap Perbedaan Kolam BUBK dan Kolam Tradisional

Koresponden: Agatha Olivia Victoria
Editor: Faisal Yunianto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *