Lingkungan yang mendukung memainkan peran penting dalam kepercayaan diri

Jakarta (JurnalPagi) – Psikiater dr Jimmy Ardian, SpKJ mengatakan bahwa lingkungan yang mendukung sangat berperan penting dalam kepercayaan diri seseorang terhadap kemampuannya.

“Terkadang, kita membutuhkan orang-orang yang mendukung untuk memastikan pada diri sendiri apakah kita benar-benar mampu atau mampu,” kata dokter lulusan Universitas Seblas Mart Surakarta ini kepada JurnalPagi, Selasa.

Jamie yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Jiwa Indonesia (PDSKJI) ini mengatakan, ketika seseorang dikelilingi oleh lingkungan yang penuh kritik dan hanya menonjolkan kekurangan, hal itu bisa membuatnya merasa minder.

Psikolog: Luangkan Waktu untuk Ngobrol dengan Anak

Sebaliknya, jika Anda berada di ruangan atau kelompok yang saling mendukung, hal itu mendorong seseorang untuk memercayai keahliannya.

Lebih lanjut, menurut Jamie, keterampilan merupakan hal yang perlu terus diajarkan. Oleh karena itu, kehadiran orang-orang yang mampu menghargai setiap proses sekecil apapun sangat penting untuk meningkatkan rasa percaya diri.

Sementara itu, dalam kesempatan terpisah, psikolog lulusan Universitas Indonesia Tiara Pospita, M.Psi, psikolog mengatakan bahwa dalam membangun rasa percaya diri harus dipahami bahwa percaya diri bukan berarti tidak pernah ragu.

“Kadang-kadang, meski sudah percaya diri dengan kemampuan sendiri, ada saatnya Anda kembali mempertanyakan (kemampuan Anda),” kata Tiara.

Menurut Tiara, kepercayaan diri merupakan sesuatu yang fluktuatif tergantung situasi yang dialami. Misalnya, jika seseorang berhasil, rasa percaya diri seseorang pasti akan meningkat. Sebaliknya, ketika dia gagal, kepercayaan dirinya menurun.

Ia juga mengatakan bahwa kepercayaan diri harus terus diperkuat. Salah satunya adalah dengan tidak pernah berhenti belajar.

Tiara mengatakan, “Kepercayaan adalah kita tidak berhenti belajar. Sehingga kita melihat bahwa pertemuan kita, baik keberhasilan maupun kegagalan, justru berubah menjadi sesuatu yang berharga bagi kita.”

Menurut Tiara, salah satu hal yang perlu ditekankan pada diri sendiri adalah bahwa kegagalan bukanlah hal yang menghentikan orang lain untuk maju. Sebaliknya, lihatlah kegagalan sebagai proses pembelajaran agar Anda bisa memperkaya keterampilan Anda di masa depan.

Tiara menyimpulkan, “Dengan kegagalan ini, kami bisa bertanya pada diri sendiri. Memang tidak nyaman bagi kami, tapi apa yang bisa kami pelajari dari proses ini? Dari situ, kami bisa terus membangun kepercayaan diri.”

Psikolog Ungkap Pentingnya Percaya Diri Saat Wawancara Kerja

Studi Menunjukkan Kentang Goreng Berisiko Meningkatkan Kecemasan dan Depresi

Pertengkaran Orang Tua Bikin “Bahaya” pada Anak

Pembicara: Sochi Nurhaliza

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *