Lensing mendorong inovasi dalam proses merajut dan menenun halus

Jakarta (JurnalPagi) – Lenzing Group, produsen spesialis serat berbahan dasar kayu, mengumumkan kerja sama dengan Karl Mayer Textile Machinery untuk mendorong inovasi berkelanjutan dan estetis dalam proses fine knitting dan tenun.

Tengoklah Pelestarian Kerajinan Tekstil Tradisional di Assam, India

Kolaborasi ini bertujuan untuk mendorong pelopor iklim untuk mengurangi emisi karbon dengan menggunakan serat karbon nol merek TENCEL sambil menggunakan mesin rajut datar STOLL dari Karl Mayer Group.

“Kami menginspirasi rantai nilai tekstil untuk mengambil langkah proaktif untuk mencapai tujuan iklim mereka dengan mempermudah penggunaan bahan nabati dan biodegradable, memenuhi kebutuhan merek dan konsumen yang mencari produk ramah lingkungan,” kata VP Nasaji Jahani. Bisnis. “Mari kita penuhi.” Dalam lensa Florian Huberandner dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

Ia memastikan kemitraan strategis ini dapat meningkatkan penggunaan bahan yang bebas bahan bakar fosil untuk mencapai rantai nilai tekstil yang lebih hijau dan memfasilitasi adopsi serat dan benang yang 100% alami dan dapat terurai secara hayati.

Kemitraan ini juga merupakan langkah penting kedua perusahaan dalam mengarahkan industri menuju masa depan yang lebih berkelanjutan dan menegaskan komitmen untuk memberdayakan mitra dalam rantai tekstil dengan solusi dan inovasi bernilai tambah dalam mengurangi jejak karbon rantai pasokan.

“Sebagai pemain kunci dalam industri ini, Lenzing terus bekerja bahu membahu dengan mitra yang berpikiran sama untuk menemukan solusi yang dapat meningkatkan kualitas produk tekstil dan memungkinkan perkembangan dan pertumbuhan yang berkelanjutan di industri ini,” kata Hiebrandner. “

Sementara itu, CEO KARL MAYER Group Arno Gartner menambahkan kerja sama dengan salah satu pionir rantai nilai tekstil dapat meningkatkan efisiensi mesin tenun serta mendukung produktivitas kerja dan keberlanjutan.

“Kami ingin mengekstraksi berbagai bahan atau bahan yang dapat diproses termasuk jenis benang yang diproduksi tanpa menggunakan minyak bumi, melalui kemitraan kami dengan Lenzing,” ujarnya.

Ia pun meyakinkan bahwa komitmen bersama ini tidak hanya mendukung keberlanjutan yang lebih tinggi, tetapi juga membuka potensi pengembangan produk baru untuk memenuhi perubahan kebutuhan konsumen yang mulai sadar lingkungan.

Kemenperin tingkatkan kompetensi SDM industri TPT dengan pelatihan evaluator.

Mendag Sebut: Peluang Ekspor Serat Viscose ke India Meningkat

Luhut: Saat ekonomi Indonesia tumbuh, industri TPT diuntungkan

Pemberita: Satyagraha

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *