Kiat untuk menjaga anak-anak Anda tetap aman saat online

Jakarta (JurnalPagi) – Saat ini hampir semua orang, termasuk anak-anak, lebih banyak menghabiskan waktu di ruang daring, baik untuk membaca, saat ini Film favorit, untuk bermain game.

Menurut siaran pers pada Kamis, berdasarkan data Kaspersky Safe Kids dari 28 Agustus hingga 28 November 2022, 50,48 persen, atau lebih dari separuh, anak-anak mencari konten kartun. Selama musim gugur, sebagian besar anak-anak terpaku pada animasi “Zootopia+” yang dirilis di Disney+.

Tampaknya anak-anak juga tertarik dengan film “Enola Holmes 2” dan serial “Inside Job” di Netflix, selain animasi.

Untuk game, anak-anak tampaknya sangat menyukai Roblox dan Minecraft. Pokemon Scarlet dan Ungu, Dewa Perang Ragnarok dan Jast
Disebutkan juga bahwa Dance Edition 2023 memiliki banyak pengikut muda.

Survei Cisco Menyoroti Risiko Perangkat Tidak Terdaftar Selama Pekerjaan Hybrid

Tak hanya itu, Kaspersky juga melihat anak-anak mengikuti berbagai tren online yang berubah cepat, seperti Piala Dunia FIFA 2022 Qatar dan olahraga lainnya.

Kami secara teratur melihat bagaimana minat dan kecenderungan anak-anak berubah dengan cepat. “Secara harfiah setiap tiga bulan, meme, film, dan pahlawan baru muncul,” kata Anna Larkina, pakar analitik konten web di Kaspersky.

Melihat banyaknya waktu yang dihabiskan anak-anak untuk online dan perubahan tren yang cepat, Anna mengatakan sulit bagi orang tua untuk memantau anak-anak mereka.

Dia juga menawarkan tip atau saran untuk menjaga anak-anak tetap aman saat online. Pertama, sebisa mungkin orang tua harus bisa menunjukkan minatnya terhadap aktivitas online anaknya dan mengajaknya untuk melakukannya bersama, misalnya menonton serial kesukaannya bersama atau mendengarkan musik bersama. .

Kemudian gunakan aplikasi kontrol orang tua. Namun, hal ini tentunya harus didiskusikan dengan anak terlebih dahulu. Anda harus menjelaskan cara kerja program dan mengapa penting untuk menggunakannya.

Orang tua juga harus dapat menjelaskan kepada anak-anak mereka bahwa informasi sensitif hanya boleh dibagikan melalui email Utusan Dan hanya dengan orang yang Anda kenal dalam kehidupan nyata.

Selain itu, orang tua juga harus memperhatikan kebiasaan mereka. Usahakan untuk tidak menggunakan smartphone saat makan atau berbicara karena anak pasti akan meniru apa yang dilakukan orang tuanya.

Terakhir, coba ajak anak berdiskusi tentang keamanan siber dalam format yang menarik seperti berbagai permainan seru.

Zoom Prediksi Tren Keamanan Siber 2023

BSSN Siapkan Konsep Strategi Keamanan Siber Nasional

iMessage Memberitahu Ponsel Saat Disadap

Pembicara: Sochi Nurhaliza

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *