Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah menyebut produk UMKM di Sarina mahal untuk meningkatkan citra mereka

Hal ini menunjukkan bahwa UKM harus diapresiasi dengan harga yang tepat.

Jakarta (JurnalPagi) – Wakil Menteri Usaha Kecil dan Menengah Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Hanong Harimba mengatakan produk UMKM di Sarina dibanderol terlalu tinggi untuk meningkatkan citranya.

“Sebenarnya tujuan meningkatkan image adalah untuk menjual produk premium untuk UMKM kita, kita tidak harus membayangkan hanya memproduksi barang murah. Kita juga bisa menghasilkan produk kelas satu untuk dijual disana. Kita tidak ingin kecil dan menengah perusahaan Kami hanya memproduksi barang murah.

Hanong menambahkan, produk UMKM dijual dengan harga murah di lokasi tertentu. Sedangkan Sarina merupakan tempat memamerkan produk-produk UMKM dengan kategori high-end.

Menurut Hanong, hal ini menjadi cerminan bahwa UMKM dalam negeri tidak hanya mampu menghasilkan produk untuk segmen menengah ke bawah, tetapi juga masuk ke pasar premium.

Ini ingin menunjukkan bahwa UKM harus diapresiasi dengan harga yang wajar, ada beberapa produk kita di Jepang yang dijual dengan harga US$400 di Jepang. Kami ingin merek UKM kami menjadi premium, kata Hanong.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, produk yang dijual di Sarina seharusnya memiliki harga yang tinggi karena ada tren kurasi yang bagus.

Menurut Presiden, jika produk tersebut dijual dengan harga tinggi, otomatis konsumen akan bangga membeli dan menggunakan produk dalam negeri sehingga otomatis memenangkan persaingan global.

Sarina Targetkan 300 UKM Ikuti Program Sarina Pandu
Pasar Berkembang, Usaha Kecil Menengah Bergantian di Sarina dengan Bantuan BUMN 2023.

Koresponden: Cinta Ambaravati
Editor: Bodhisantoso Budiman

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *