Kemenpora sempurnakan payung hukum untuk perbaiki sepak bola nasional

Palembang, Sumatera Selatan (JurnalPagi) – Kementerian Olahraga dan Pemuda RI berupaya menyempurnakan isi Inpres Nomor 3 (Inpres) Tahun 2019 agar dapat disahkan sebagai payung hukum untuk memperbaiki tatanan sepak bola nasional.

Upaya melengkapi payung hukum dilakukan Kementerian Pemuda dan Olahraga dengan menggelar Focused Group Discussion (FGD) secara bergilir dengan mengikutsertakan seluruh lembaga di bidang sepak bola seluruh Indonesia. Yang pertama untuk wilayah pulau Sumatera dipusatkan di Palembang, Sumatera Selatan, 31 Januari – 2 Februari 2023.

Zinuddin Amali, Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Rabu, di Palembang, mengatakan, FGD membahas semua persoalan, mulai dari infrastruktur, pembinaan atlet muda di tingkat paling bawah di daerah hingga persoalan garis koordinasi pembagian tugas. antar lembaga.

Instansi yang terlibat adalah: Persatuan PSSI di tingkat provinsi, provinsi/kota, klub liga 2 dan 3 se-Indonesia, suporter sepak bola, dinas olahraga dan kepemudaan, serta dinas pendidikan di daerah.

Manpura desak sepak bola Indonesia dilanjutkan

Hasil diskusi tersebut kemudian dicatat oleh perwakilan Sekretariat Kemlu, Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, HAM dan Hak Asasi Manusia untuk diintegrasikan ke dalam isi inpres.

Nah inilah titik dasar yang mengintegrasikan semua unsur di Pusat-Daerah dalam satu acuan (yaitu Inpres No. 3). Jadi, ke depannya jangan ada pihak yang merasa tidak terlibat dalam olahraga ini. Kami melepaskan masa lalu dan melihat ke masa depan.”

Ia berharap melalui rakornas ini, perubahan keppres yang sempat tertunda selama beberapa tahun akibat merebaknya penyakit Covid-19, segera disahkan. Sesegera mungkin, setidaknya sebelumnya Mulailah Piala Dunia U-20 tahun ini di Indonesia.

Selain itu, FIFA ingin menjadikan Indonesia sebagai salah satu tiang sepak bola Asia, dalam waktu dekat akan berkantor di negara ini. Ini harus menjadi momentum kita untuk memperbaiki langkah ke depan. Karena jika (inpress) ini tidak segera diselesaikan, sepak bola kita akan sama saja.”

Ditambahkannya: Selain itu, harapan terbesarnya adalah dengan payung hukum ini, kompetisi sepak bola nasional menjadi lebih sistematis sehingga anak-anak dapat dididik sejak dini untuk menghidupkan kembali para pemain sepak bola. Bencana Kanjurohan di Jawa Timur menjadi salah satu evaluasi beberapa waktu lalu.

Seman Pura Sebut Kehadiran Presiden FIFA Memberi Harapan Bagi Sepak Bola

“Ya itu masuk, belajar dari situ. Tapi perbaikannya bukan khusus karena kejadian itu, karena Dirpres ini sudah ada sejak 2019.”

Sementara itu, Wakil Presiden PSSI Ivan Budianto mengaku sangat optimistis disiplin sepakbola akan semakin meningkat ke depannya setelah pelaksanaan arahan presiden yang telah disampaikan dengan partisipasi seluruh pihak terkait dari pusat hingga daerah.

Sebab, dia menilai hingga saat ini jalur koordinasi pengambilan keputusan dan perencanaan hanya dilakukan antara pemerintah pusat dan daerah, di luar itu kurang mendapat perhatian, sehingga menjadi salah satu penyebabnya. Lambatnya kemajuan sepak bola nasional

Dia mencontohkan, misalnya liga mahasiswa nasional dan provinsi yang baru-baru ini diselenggarakan tidak memiliki arah yang jelas karena tidak terintegrasi dengan program PSSI tetapi diselenggarakan oleh badan masing-masing.

“Jadi kita sangat mengapresiasi apa yang sudah dimulai Kemenpora, semuanya diatur dalam arahan presiden. Setelah Palembang untuk Indonesia Barat, FGD diadakan di Solo untuk Indonesia Tengah dan di Bali untuk Indonesia Timur. Semuanya dikumpulkan, dicari apa yang dibutuhkan melalui perspektif lintas organisasi.”

Kamenpura berharap mantan pemain Timnas melahirkan generasi penerus

Koresponden: Mohammad Rizko Bima Elko

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *