Kemendikbud: Kebebasan belajar sebagai upaya mengatasi krisis belajar

JAKARTA (JurnalPagi) – Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Ivan Siahril mengatakan, program belajar Merdeka merupakan terobosan untuk mengatasi. Belajar krisis Atau krisis pembelajaran yang terjadi di Indonesia selama bertahun-tahun.

“Di Merdeka Belajar, kami fokus pada siswa. Masalah terpenting yang ingin kami kurangi adalah kesulitan. Belajar krisiskata Evan pada seminar nasional “Gotong Royong Memajukan Pendidikan Melalui Program Organisasi Basij” yang digelar secara daring di Jakarta, Rabu.

Menurut Ivan, tidak bisa dipungkiri pembelajaran di Indonesia berjalan lamban selama puluhan tahun. Kondisi ini diperparah dengan adanya pandemi COVID-19.

Pemerintah: Teknologi menjangkau lebih banyak guru di pendidikan Merdeka

Berdasarkan survei program Untuk mengevaluasi siswa internasional (PISA) 2018, Indonesia menempati urutan ke-74 atau keenam dari bawah.

“Kalau kita lihat keadaan kita memang seperti ini. Kalau kita bandingkan dengan negara lain, kita tertinggal dan sebelum itu negara yang levelnya lebih rendah dari kita,” ujarnya.

“Oleh karena itu, perlu ada intervensi inovatif, membuat lompatan. Ini tidak mungkin. bisnis seperti biasa Itu tidak bisa bekerja dengan cara yang sama, kata Ivan: Kami harus berkembang.

Program Belajar Merdeka Wujudkan Pendidikan Berkualitas

Ia mengatakan, semua program yang dicanangkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, termasuk Pendidikan Merdeka, dirancang untuk mengatasi krisis pembelajaran.

Menurutnya, jika krisis pembelajaran di Indonesia bisa diatasi, akan lahir sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas sehingga mampu mengakselerasi pembangunan daerah.

Banyak ide, inovasi, tapi kalau tenaganya tidak mumpuni, nanti tidak bisa. Ivan berkata: Sebuah daerah dengan kemajuan besar.

Kemendikbud Perkuat Komitmen Ulangi Kebebasan Belajar

Selain itu, kata dia, Indonesia juga memiliki visi emas Indonesia 2045, yakni sebagai salah satu dari lima negara dengan ekonomi terbesar di dunia.

Ini adalah visi kami untuk tahun 2045, tidak main-main. Kita membutuhkan sumber daya manusia terbaik dan dengan pendidikan yang lebih baik kita dapat menghasilkan sumber daya manusia tersebut untuk mempercepat semua pembangunan di daerah. Kalau kita masih krisis belajar, kita bisa. Itu yang coba kita atasi di Merdeka Belajar.”

Pembicara: Sochi Nurhaliza
Editor: Bambang Sotopo Hadi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *