“Kelaparan terpendam” dapat menyebabkan seorang anak tumbuh dan tidak tumbuh secara optimal

JAKARTA (JurnalPagi) – Dokter Spesialis Anak dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Dr. dokter. Lanny Christine Gultom, SpA(K) menambahkan hal itu sebagai tambahan Pertumbuhan jangka pendek, kelaparan tersembunyi Ini juga merupakan salah satu gizi buruk yang harus diwaspadai orang tua karena membuat tumbuh kembang anak tidak maksimal.

kelaparan tersembunyi Dalam webinar tentang gizi dan kesehatan, Lani mengatakan: Ini adalah kondisi di mana seseorang mengalami kekurangan zat gizi mikro, baik vitamin maupun mineral.

Lani menjelaskan hal ini kelaparan tersembunyi Dapat menyebabkan tumbuh kembang anak tidak optimal, anemia, kecerdasan menurun, anak mudah sakit, penyakit mata, Pertumbuhan jangka pendekDll.

Oleh karena itu, pada anak berusia di atas 6 bulan, kebutuhan zat gizi mikro harus dipenuhi melalui Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) buatan sendiri atau komersial. kelaparan tersembunyi Itu harus diberikan perhatian khusus tentu saja menangmasa perkembangan imun anak yang terjadi pada usia 0-8 tahun.

“Biasanya semakin tua usia bayi, kebutuhan bayi semakin banyak. Pemberian ASI eksklusif baru bisa memenuhi 100 persen kebutuhan bayi sekitar (usia) 4 sampai 6 bulan,” jelas Lani.

Pada usia 4-6 bulan, air susu ibu tidak lagi mencukupi kebutuhan sehari-hari anak, sehingga orang tua harus menyiapkan makanan pendamping yang harus dapat memenuhi kebutuhan nutrisi yang berbeda. Menurut Lani, MPASI harus mampu menyediakan antara lain 29% energi dan 21% protein.

“Dan yang paling penting adalah mikronutrien seng, besi, dan vitamin D,” kata Laney.

PhD di bidang gizi, lulusan Universitas Indonesia, Dr. Putri Sakti, M.Gizi, Sp.GK, AIFO-K mengatakan banyak makanan kaya nutrisi yang bisa dijadikan makanan pendamping untuk mencegahnya. kelaparan tersembunyi.

Misalnya hati ayam, hati sapi, daging sapi, wortel, ikan, telur dan kurma, yang banyak mengandung vitamin dan mineral seperti vitamin B kompleks yang dibutuhkan untuk pembentukan energi dan jaringan tubuh.

Meski MPASI buatan sendiri bermanfaat untuk anak, Putri mencatat para ibu juga perlu mengetahui cara mengolah MPASI yang benar agar asupan vitamin dan mineralnya tidak berkurang.

Selain itu, ibu juga harus memahami bahwa makanan yang dibutuhkan bayi dalam jumlah relatif banyak untuk memenuhi kebutuhan gizi harian bayi. Oleh karena itu, Putri pun menyarankan agar para ibu juga bisa mengombinasikan MPASI rumahan dengan penguatan.

Misalnya, 85 gram hati ayam atau 385 gram daging sapi dibutuhkan untuk menyediakan 11 miligram zat besi per hari untuk bayi. Tentu konsumsi dalam jumlah tersebut terlalu banyak mengingat perut bayi yang masih kecil menyebabkan asupan protein berlebih, sehingga makanan pendamping ASI yang diperkaya zat besi bisa menjadi alternatif.

Koresponden: Lifia Mawdade Putri
Editor: Natisha Andarningtias

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *