Jakarta (JurnalPagi) – Dokter spesialis anak, konsultan gizi dan penyakit metabolik dr Kat Nurul Hafifeh, Sp.A(K) mengatakan kekurangan atau kekurangan mikronutrien tertentu dapat menyebabkan gangguan kesehatan, di antaranya kelaparan tersembunyi yang merupakan jenis malnutrisi atau malnutrisi pada anak.
Dokter: Produksi yang berkualitas ditentukan dari masa kehamilan
“Keadaan ini terjadi ketika anak tidak mendapat asupan vitamin dan mineral esensial sesuai kebutuhannya,” ujarnya melalui siaran pers Danone Specialized Nutrition (SN) Indonesia, Kamis (26/1).
Mikronutrien adalah vitamin dan mineral yang berperan dalam pertumbuhan anak dan membantu menjaga kesehatan anak baik secara fisik maupun kognitif. Vitamin dan mineral ini termasuk zat besi, kalsium, atau vitamin A, B, C, atau D.
Berbagai vitamin dan mineral ini memungkinkan tubuh memproduksi enzim, hormon, dan zat lain yang dibutuhkan tubuh untuk pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, kata Norwell.
Oleh karena itu, jika kebutuhan mikronutrien tersebut tidak terpenuhi, anak lebih rentan terhadap penyakit dan memiliki perkembangan fisik dan kemampuan kognitif yang kurang baik.
Data Badan Pangan Dunia (FAO) menunjukkan bahwa dua miliar orang, atau hampir satu dari tiga, mengalami defisiensi mikronutrien. Padahal, kondisi ini sering menyerang anak-anak, terutama pada 1000 hari pertama kehidupan (HPK) atau hingga usia dua tahun, dan menyebabkan kematian lebih dari satu juta anak di bawah usia 5 tahun setiap tahun akibat kekurangan zat gizi mikro. .
Begini Cara Mengetahui Kebutuhan Mikronutrien Anda
Ada banyak cara untuk memenuhi kebutuhan asupan zat gizi mikro pada anak, misalnya untuk memenuhi kebutuhan zat besi, Anda bisa memenuhi asupan protein hewani. Konsumsi protein hewani sekaligus dapat memberikan anak zat besi untuk mencegah anemia bahkan perawakan pendek.
Sumber makanan yang mengandung protein hewani dan zat besi dapat dengan mudah diperoleh misalnya pada daging merah, ayam, hati, ikan dan telur.
Kemudian, untuk membantu penyerapan secara maksimal, diperlukan kombinasi protein hewani, zat besi, dan vitamin C yang tepat dalam menu makanan sehari-hari untuk menggandakan penyerapan nutrisi dalam tubuh, terutama zat besi.
Untuk itu, lanjut Norwell, bisa juga ditambah dengan susu pertumbuhan yang difortifikasi dengan kombinasi zat besi dan vitamin C.
Dikatakannya : Dengan penyerapan nutrisi yang maksimal, dapat membantu pertumbuhan otak dan kemampuan belajar, pertumbuhan fisik, perkembangan motorik dan sensorik, serta daya tahan tubuh.
Kemenkes: Biskuit PMT Cetakan Diselidiki Atasi Stunting
Prevalensi stunting di Kaltim naik 23,9%
Anggota DPR Dukung Keinginan Jokowi Sediakan Alat USG di Puskesmas
Koresponden: Lia Vanadriani Santosa