Kasal mengandalkan kerja sama untuk mencegah penyelundupan mineral dan batu bara

Kalau ekspor ilegal, misalnya timah masih jalan, bauksit masih ada, batu bara masih ada, pendapatan pemerintah akan sangat berkurang.

JAKARTA (JurnalPagi) – Kepala Staf Angkatan Laut TNI Laksamana Muhammad Ali (Kasal) menyatakan pihaknya akan mengandalkan kerja sama dengan sejumlah pemangku kepentingan dalam upaya pencegahan penyelundupan mineral dan batu bara (minerba).

Diakui Kasal, pencegahan penyelundupan mineral dan batu bara memang menjadi arahan yang ditegaskan Presiden RI Joko Widodo saat dilantik pada akhir Desember 2022 lalu.

Ali mengatakan kepada awak media tentang hal ini: “Sebenarnya sebagian besar penyelundupan dilakukan dalam jumlah besar melalui laut. Untuk itu TNI Angkatan Laut harus dapat menghentikan penyelundupan mineral dan batubara, terutama nikel, timah, bauksit dan batubara. mengambil batu itu atau mencegahnya.” Disela-sela Rapat Pimpinan TNI Angkatan Laut (Rapim) di Mabes TNI Angkatan Laut, Cilangkap, Jakarta, Senin.

Instruksi serupa disampaikan Presiden Jokowi saat menghadiri rapat TNI/Polri pada Rabu (8/2) dan ditegaskan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono dalam rapat TNI keesokan harinya.

Karena itu, Kasal menegaskan pihaknya akan mengandalkan kerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan untuk mengimplementasikan pedoman tersebut.

Kesal Lanjutkan Perintah Presiden ke Panglima Rapim TNI AL

Kasal: Kerjasama, Koordinasi dan Sinergi Kunci Keamanan Maritim
partikel untuk objek langsung
“Kami akan bekerja dengan semua orang Pemegang saham (Stakeholder) terkait laut ini, karena wilayah Indonesia sangat luas, kapal kita terbatas baik jumlah maupun bahan bakarnya. Kita harus bekerja sama untuk ini.”

Kasal menambahkan, kerja sama tidak hanya terbatas pada pemangku kepentingan maritim seperti Badan Keamanan Laut Indonesia (Bakamela) dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), tetapi juga dengan TNI Angkatan Udara (AU) dan pemerintah daerah.

“Kerja sama ini tidak hanya antara dua negara Pemegang saham Urusan angkatan laut, tapi juga dengan TNI AU, misalnya ke depan, lalu dengan pemerintah daerah. Karena biasanya pemerintah daerah lebih tahu kemana penyelundupan itu pergi, dari mana asalnya.”

Kasal juga menegaskan, pihaknya akan terus bekerja sama dengan pihak intelijen dan TNI Angkatan Laut di kawasan untuk mengoptimalkan upaya pencegahan penyelundupan mineral dan batu bara.

Sebelumnya, Presiden Jokowi memerintahkan TNI dan Polri untuk menjaga keberlangsungan hilirisasi dan industrialisasi sumber daya alam di dalam negeri dari potensi gangguan, termasuk ekspor ilegal atau penyelundupan.

Jokowi mengatakan saat menghadiri rapat TNI-Polri di Jakarta, Rabu (8/2) “Untuk ekspor ilegal misalnya timah tetap jalan, bauksit masih ada, batu bara masih ada, pendapatan negara anjlok parah.”

Pengkhotbah: Gilang Galliarta
Diedit oleh: Chandra Hamdani Noor

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *