Kampanye aktivis tanpa kandang baterai di Ecopark Tibet

Jakarta (JurnalPagi) – Dalam rangka memperingati Hari Hak Konsumen Sedunia, pegiat hak hewan yang dipimpin oleh Farmed Animals Act, koalisi organisasi kesejahteraan hewan di Asia, Jogja Friends Animals, dan Synergia Animals berinteraksi dengan pengunjung di Tibet Ecopark, Jakarta Selatan pada Jumat . . .

Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran tentang kandang baterai untuk ayam petelur.

Seorang aktivis yang berpakaian ayam dan menunjukkan replika kandang baterai dengan ayam berkumpul di dalamnya untuk menarik perhatian publik dan juga mengajak mereka untuk memeluk ayam dan mengungkapkan simpati dengan menonton video yang menunjukkan realitas sistem kandang baterai.

“Kami ingin konsumen tahu bahwa mereka memiliki hak atas informasi tentang di mana produk yang mereka beli dan bagaimana produk itu diproduksi,” kata manajer kampanye Act Formed Animals Alfa Shavira dalam sebuah pernyataan pada Jumat.

Peru dan Ekuador nyatakan darurat kesehatan hewan pascawabah flu burung

Aktivis mengatakan restoran cepat saji harus berpartisipasi dalam memberikan informasi yang jelas tentang produk mereka. Sebagai konsumen, salah satu cara untuk mengklaim hak Anda adalah dengan menandatangani petisi.

Tanyakan salah satu rantai restoran Sandwich Badan internasional Subway, untuk mengeluarkan kebijakan resmi jaminan penggunaan telur di lebih dari 50 tokonya di Indonesia, berasal dari peternakan bebas kandang baterai untuk jangka waktu tertentu. Hampir 17.000 orang telah menandatangani petisi di change.org/NoMoreCagesSubway.

Elfha mempertanyakan standar ganda di rantai perusahaan di mana di beberapa negara lain Subway telah berkomitmen untuk tidak menggunakan telur kandang baterai dan target tenggat waktu tahun ketika transisi tercapai. Mereka memiliki komitmen ini di Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, Vietnam, Taiwan dan Korea Selatan.

“Penting bagi konsumen bahwa Subway memberikan perhatian dan rasa hormat yang sama terhadap manusia dan hewan di setiap negara tempat beroperasinya, termasuk Indonesia,” katanya.

Masalah sangkar baterai

Pada tahun 2021, terdapat sekitar 368 juta ekor ayam petelur di Indonesia yang sebagian besar dipelihara dalam sistem “kandang baterai konvensional”. Ini berarti ada lebih dari 300 juta ayam yang menghabiskan seluruh hidup mereka di ruang yang sangat sempit, yang mencegah mereka berjalan bebas, mematuk, atau membuka sayap sepenuhnya—semuanya adalah perilaku Mereka alami, yang penting untuk kesehatan mereka. . menjadi.

Sebuah laporan tahun 2019 oleh Otoritas Keamanan Pangan Eropa menemukan bukti bahwa peternakan bebas baterai memiliki tingkat kontaminasi Salmonella yang lebih rendah daripada peternakan yang menggunakan sistem kandang baterai.

Artinya, kandang baterai tidak hanya merupakan praktik yang melanggar hukum, tetapi sistem tersebut dapat meningkatkan risiko kontaminasi bakteri yang dapat berakibat fatal bagi konsumen dan juga mengancam keamanan pangan.

Penelitian tentang persepsi konsumen terhadap produksi telur dan sistem kesejahteraan ayam di seluruh dunia menyimpulkan bahwa sebagian besar responden mengkhawatirkan kualitas dan standar produk yang mereka konsumsi.

Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa kesejahteraan ayam selama proses produksi telur sangat penting bagi konsumen dan mereka ingin memastikan ayam tidak dirugikan dalam proses tersebut.

Aktivis: Meninggalkan hewan peliharaan bisa dihukum

Kampanye Aktivis Cegah Pelecehan Kucing pada Anak

Aktivis Profauna Temukan Cara Baru Jualan Hewan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *