Menurut Irlanga, konsep winner-takes-all merupakan budaya Barat yang dianut Amerika Serikat dan tidak sesuai dengan Pancasila.
Kabupaten Bogor (JurnalPagi) – Ketua Umum Partai Golkar Irlanga Hartartu mengatakan partainya dan Partai Demokrat (PD) sepakat konsep pemilihan umum (pilkada) tidak. Pemenang mengambil semua atau pemenang mengambil semua.
“Partai Golkar dan Demokrat tetap sepakat pemilu tidak akan digelar Pemenang mengambil semuaTapi kami ingin Indonesia menjadi besar.” kata Irlanga usai pertemuan antara pimpinan Partai Demokrat dan Golkar di Puri Sikias, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (29/4) malam.
Menurut Airlangga, konsepnya Pemenang mengambil semua Itu adalah budaya barat yang dianut oleh Amerika Serikat dan tidak sesuai dengan Pancasila.
“Kami tidak seperti Amerika, demokrasi kebarat-baratan adalah demokrasi Pemenang mengambil semua, padahal kita negara demokrasi pancasila. Jadi siapa pun yang menang, mari kita bangun negara ini bersama-sama.”
Irlanga mengaku ingin menciptakan “partai politik” yang berbahagia di Indonesia dengan tidak saling memecah belah.
“Karena kita paling khawatir kalau bangsa ini terpecah karena politik identitas, ada istilahnya di ekonomi. untuk menakutiAda luka yang dalam. Sama halnya dengan politik, ada luka mendalam yang tidak akan sembuh dalam waktu dekat. Sekarang Inilah yang ingin kami tinggalkan.”
Dia mengingatkan: Golkar dan Partai Demokrat sudah sepakat untuk terus membangun negara bersama sebelum dan sesudah pemilu.
Presiden Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyatakan sepakat dengan Presiden Partai Golkar Irlanga Hartartu untuk tidak menyalahgunakan politik identitas pada pemilihan umum 2024.
AHY mengatakan: “Tadi Pak Airlangga benar-benar mengingatkan kita semua jangan sampai Pemilu 2024 terlihat seperti ada keretakan atau konflik antar anak bangsa sendiri.
Dia mencatat, dalam pertemuan ini, Presiden keenam Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), juga menyampaikan keprihatinannya atas konflik antar ideologi yang terjadi di Indonesia.
“Tidak hanya tidak sehat tetapi juga berbahaya dan memakan banyak korban Ya. Bukan hanya para korban politik, tapi juga para korban, jangan sampai hal ini terjadi lagi dalam sejarah politik negara kita.”
AHY mengatakan Partai Demokrat akan menentang keras berbagai gerakan radikal yang berpotensi merusak persatuan di Indonesia.
AHY berkata: “Kami akan sangat menentang apakah radikal kanan, radikal kiri, apa pun yang ingin menghancurkan persatuan di negara kita. Saya pikir kami setuju dengan ini dan mereka yang secara sadar mencintai negara kita akan memberikan jawaban yang sama. (KR-MFS)
Demokrat dan Golkar Buka Peluang Jalan Bersama di Pilkada 2024
Pertemuan SBY-Airlangga di Puri Cikeas hanya berlangsung satu jam
Koresponden: M.Fekri Satyavan
Editor: Imam Bodilaksono