Lanzhou (JurnalPagi) – Teknologi modern memungkinkan orang untuk lebih memahami Qinghai-Tibet Great Plateau setelah ilmuwan Tiongkok menggunakan Internet of Things (IoT) berbasis drone untuk memantau ekosistemnya.
Sistem inovatif digunakan untuk mengumpulkan data satwa liar, fenologi, dan lingkungan yang dipantau di ketinggian dan jarak jauh melalui teknologi dan instrumentasi terintegrasi.
Tim riset kolaboratif telah meningkatkan sistem IoT berbasis drone sebelumnya dan mengintegrasikan sistem dengan sejumlah perangkat untuk memantau ekosistem dan mengambil data dari jarak jauh menggunakan drone.
Menurut Li Xin, seorang peneliti di Institut Penelitian Dataran Tinggi Tibet (Institut Dataran Tinggi Tibet), studi dan aplikasi inovatif ini akan mendukung transmisi data berkinerja tinggi dari daerah terpencil dan membantu memahami pemantauan ekosistem waktu nyata dan melindungi dataran tinggi lebih lanjut .lambat Research/ITP) yang berada di bawah naungan Chinese Academy of Sciences (CAS).
Pemantauan ekosistem secara real-time sangat diharapkan untuk membantu memahami sepenuhnya interaksi kompleks dari pengembangan ekosistem dataran tinggi. Hal ini dapat dicapai melalui penyebaran beberapa perangkat di tempat, seperti stasiun cuaca otomatis untuk memantau perubahan lingkungan serta kamera inframerah untuk memantau dinamika dan perilaku populasi satwa liar.
Namun, para ilmuwan masih menghadapi tantangan untuk mengumpulkan dan mengirimkan data dalam jumlah besar di wilayah ekstrem tanpa jaringan data publik.
Tim studi mempertemukan para peneliti dari berbagai institusi, antara lain ITP, Lanzhou University of Technology, Lanzhou University, dan Northwest Institute of Environment and Resources (NIEER) di bawah pengawasan CAS.
Para ilmuwan mengintegrasikan berbagai teknologi seperti drone, Internet of Things, dan perangkat pemantauan lingkungan.
Hasil percobaan mereka menunjukkan bahwa kecepatan transfer data antara relai drone dan terminal darat dapat mencapai 10-15 Mbps, yang memungkinkan transmisi gambar dan video yang dipantau.
Mereka juga memperkenalkan strategi prioritas berdasarkan kekuatan sinyal yang dapat mengurangi waktu yang diperlukan untuk transmisi data antara relai drone dan terminal darat.
Mereka berhasil mentransmisikan data jarak jauh berbasis drone dari domba air, pohon cemara, dan berbagai elemen lingkungan yang dipantau di Pegunungan Qilian di lereng utara Dataran Tinggi Qinghai-Tibet.
“Studi ini mengusulkan solusi teknologi ilmiah baru untuk pemulihan data di daerah yang sangat terpencil di mana jaringan darat publik tidak tersedia atau sulit diakses,” kata Li, menurut Xinhua.
Utusan: Xinhua
Editor: Bayu Kuncahyo