Indonesia mengumumkan keberhasilan implementasi Inaportnet pada pertemuan IMO

Jakarta (JurnalPagi) – Delegasi Indonesia mengumumkan keberhasilan implementasi Inaportnet dalam rapat. Rapat Panitia Fasilitasi ke-47 (FAL 47) digelar International Maritime Organization (IMO) di kantor pusat IMO di London, Inggris, Rabu (15/3).

Rifani Koumra, Kasubdit Angkutan Laut Luar Negeri Direktorat Lalu Lintas Laut dan Angkutan Laut yang mewakili Ditjen Angkutan Laut Kementerian Perhubungan mengatakan, perubahan sistem ke digitalisasi merupakan komitmen pemerintah yang membantu. maju. Kinerja positif pelabuhan negara

Rifani mengatakan, “Memang tidak mudah bagi Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan jumlah pelabuhan yang tersebar di setiap wilayahnya sangat banyak, namun dengan komitmen yang kuat, kerjasama dan sinergi yang kuat, Indonesia dapat mencapai digitalisasi penuh layanan pelabuhan.” Demikian keterangan tertulis yang dikeluarkan di Jakarta, Kamis.

Ia menjelaskan, Indonesia sudah menyerahkan dokumen untuk dibahas dalam Agenda 6 Penerapan konsep jendela tunggalpada dokumen FAL 47/INF.4 berjudul Implementasi platform satu jendela untuk standarisasi layanan dan mengurangi beban administrasi di pelabuhan Indonesia.

Delegasi Indonesia juga berkesempatan menyampaikan keberhasilan dan perkembangan sistem Inaportnet di hadapan perwakilan negara-negara anggota IMO.

Inaportnet sendiri merupakan bagian dari Indonesia National Single Window (INSW), upaya pemerintah Indonesia untuk mempercepat kedatangan kapal di pelabuhan, kegiatan bongkar muat, dan kapal meninggalkan pelabuhan, serta mempengaruhi berapa lama peti kemas berada di pelabuhan.

Indonesia telah mencapai prestasi yang signifikan dengan sistem yang dibangun melalui Inaportnet dan sistem yang dibangun oleh kementerian dan lembaga terkait untuk memfasilitasi penyampaian informasi oleh pemerintah, operator pelabuhan dan perusahaan pelayaran nasional dan asing serta komunitas maritim terkait lainnya.

Hal ini signifikan, mengingat 109 pelabuhan di Indonesia telah mengimplementasikan Inaportnet sejak 2016, dan 151 pelabuhan lainnya akan menyusul di tahun 2023 untuk mencapai target 260 pelabuhan yang mengimplementasikan Inaportnet tahun ini.

Pemanfaatan Inaportnet di pelabuhan merupakan komitmen Indonesia untuk menerapkan sistem online guna memudahkan bongkar muat barang khususnya peti kemas di pelabuhan yang perlu ditingkatkan. Hal ini membutuhkan perbaikan terus-menerus untuk mencapai koordinasi antar lembaga antar negara yang harus diperhatikan secara serius oleh semua pemangku kepentingan.

Selain itu, kata Rifani, Indonesia kini masuk dalam 20 besar dunia dengan kinerja pelabuhan terbaik berdasarkan data United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD). Data ini berdasarkan pergerakan rata-rata kapal peti kemas 1000 GT ke atas pada semester I tahun 2022.

Indonesia menempati urutan kesembilan di antara Kanada, Australia, Rusia, Amerika Serikat, Jerman, Yunani, Prancis, dan Italia. Menurut data UNCTAD, rata-rata kedatangan kapal peti kemas di Indonesia lebih tinggi dari rata-rata pelabuhan di dunia.

Rata-rata penanganan pelabuhan di dunia sudah mencapai 20,1 dan Indonesia sudah mencapai 24,9. Keberhasilan rata-rata dari waktu rotasi Untuk kapal peti kemas mengalami peningkatan sebesar 13,7% dibandingkan tahun 2020 dan 2021.

Pemaparan Inaportnet disampaikan oleh Ayu Kharizsa, pegawai negeri sipil (ASN) wanita dari Direktorat Jenderal Perhubungan Laut yang sudah 13 tahun berkecimpung di lapangan. Teknologi Informasi (IT), salah satunya adalah Inaportnet.

Ia merupakan ASN perempuan dari Ditjen Perhubungan Laut yang menjelaskan implementasi Inaportnet di Indonesia langsung di hadapan perwakilan Negara Anggota IMO. Hal ini juga menunjukkan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan di sektor maritim yang terus diupayakan oleh Indonesia. Kepala Organisasi dan Humas Ditjen Perhubungan Laut Visnu Vardhana mengatakan: Sejalan dengan salah satu program IMO sendiri, pemberdayaan perempuan di industri maritim.

Indonesia Jelaskan Perkembangan Inaportnet di Pertemuan IMO
KSOP Banjarmasin mengintegrasikan program Inaportnet dan Taboneoport
Kemenhub tambah 32 port tahun ini untuk implementasi Inaportnet

Koresponden: Benardi Fardian Sayah
Editor: Biqwanto Situmorang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *