IDAI mengimbau para orang tua untuk tidak takut dengan efek samping imunisasi pada anak

KIPI juga tidak selalu berkembang setelah anak mendapat imunisasi.

JAKARTA (JurnalPagi) – Ketua Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Prof. dokter. dokter. Hartono Gunardi, Sp.A(K) mengimbau kepada para orang tua untuk tidak takut dengan efek samping yang mungkin muncul setelah anaknya mendapatkan vaksinasi primer.

“Ini sebenarnya dapat menimbulkan banyak kebisingan (ditambah risiko demam) dan itulah ‘harga’ yang harus dipertimbangkan atau dibayar untuk mendapatkan manfaat perlindungan penyakit jangka panjang agar anak-anak kita mendapat manfaat.” Acara Pekan Imunisasi di Jakarta, Senin.

Menurut Hartuno, ketakutan orang tua terhadap kejadian buruk atau kejadian lanjutan setelah imunisasi (KIPI) masih menjadi kendala dalam pelaksanaan imunisasi dasar bagi anak di Indonesia.

IDAI: Segera Lengkapi Vaksinasi Anak dan Tak Perlu Ulang dari Awal

Berdasarkan penelitian terhadap sekitar 600 anak yang mendapat vaksin pentavalen pada usia 2 hingga 4 bulan, Hartono menjelaskan bahwa efek samping demam di atas 39 derajat hanya terjadi pada 1 persen anak dan demam 38 derajat hanya terjadi pada 25 anak. persen anak. anak-anak

Menurutnya, KIPI juga tidak selalu berkembang setelah mendapat imunisasi pada anak. Meski demikian, Hartono tetap mengingatkan para orang tua untuk memastikan anaknya sehat sebelum mendapatkan vaksin.

Jika anak demam setelah imunisasi, orang tua dapat memberikan obat penurun demam atau paracetamol. Demam yang muncul merupakan hal yang wajar dan biasanya berlangsung tidak lebih dari 24 hingga 48 jam, kata Hartono.

Pekan Imunisasi Dunia adalah gerakan untuk membangun kembali kesadaran masyarakat

Yang perlu Anda ingat, tidak dianjurkan bagi orang tua untuk memberikan parasetamol sebelum anak divaksinasi dan sebelum demam. Hartono mengatakan, pemberian obat terlalu dini justru mengganggu proses pembuatan antibodi.

“Antibodi ini memang terbentuk, tapi tidak sebanyak jika tidak diberi parasetamol,” kata Hartono.

Ia juga mengingatkan: Paracetamol dibutuhkan saat suhu tubuh anak di atas 38 derajat Celcius. Saat anak demam, disarankan untuk mengompres dengan air hangat dan memakai pakaian tipis.

Menurut Hartono, demam merupakan reaksi tubuh saat terpapar vaksin yang mengandung mikroba mati atau dilemahkan.

“Jadi, ada sistem imun yang terlatih. Untuk nanti kalau bertemu dengan musuh yang sebenarnya, dia sudah siap,” kata Hartono.

Menurut Hartono, selain masalah efek samping, persepsi masyarakat yang diberikan vaksin ilegal masih menjadi kendala masyarakat untuk melakukan vaksinasi.

Hartono memastikan produk akhir vaksin tidak mengandung bahan dari babi karena melalui proses penyaringan yang ekstensif. Selain itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga mengeluarkan fatwa pada tahun 2016 bahwa imunisasi pada dasarnya boleh.

IDAI: Amankan modal Indonesia bangun generasi berkualitas

Dokter menganggap imunisasi ulangan pada anak di atas satu tahun itu penting

Koresponden: Rizka Kharonisa
Editor: Natisha Andarningtias

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *