Hujan Kartu Sampai Kericuhan Suporter Nodai Laga Sakral Persiraja vs PSMS

Duel panas terjadi antara Persiraja Banda Aceh vs PSMS Medan dalam lanjutan Grup 1 Liga 2 Indonesia 2023/24 di Stadion Harapan Bangsa (SHB), Sabtu (18/11/23) semalam. Dalam laga yang berakhir imbang tanpa gol tersebut, hujan kartu warna menghiasi pertandingan tersebut. Total 12 kartu kuning dan satu kartu merah dikeluarkan oleh wasit Irfan Wahyu Wijanarko yang memimpin laga tersebut.

Dari data rangkuman pertandingan, kedua tim masing-masing mendapat enam kartu kuning. Persiraja Banda Aceh juga mendapatkan kartu merah setelah Muamar Khadafi mendapatkan kartu kuning kedua menjelang akhir pertandingan (90′). Selain itu, setelah peluit panjang dibunyikan, laga berakhir dengan keributan di antara penonton yang melempari benda-benda ke arah lapangan dan bangku pemain PSMS.

Sebagai informasi tambahan, mantan Gubernur Sumatra Utara dan mantan Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi, hadir langsung untuk menyaksikan pertandingan tersebut. Ia berusaha menenangkan penonton yang melakukan aksi lempar-lemparan dan kemudian meninggalkan stadion. Namun, para pemain PSMS terjebak di dalam ruang ganti selama kurang lebih dua jam karena penonton yang mengerumuni bus PSMS yang terparkir di luar stadion. Beruntungnya, bus tersebut tidak mengalami kerusakan dan masih bisa beroperasi.

Syukri Harahap, Media Officer PSMS Medan, mengungkapkan bahwa tim mereka terus mendapat pengawalan ketat dari pihak kepolisian hingga sampai ke hotel tempat mereka menginap. Usai pertandingan, tim PSMS tiba di hotel sekitar pukul 01.05 WIB dan masih ada banyak polisi yang berjaga di luar hotel pada pukul 02.00 WIB.

Meskipun laga berakhir imbang, Persiraja Banda Aceh berhasil kembali ke puncak klasemen sementara Grup 1 dengan koleksi 17 poin dari sembilan laga. Mereka unggul head to head dari Semen Padang FC yang berada di posisi runner-up dengan delapan laga. PSMS Medan masih tertahan di peringkat ketiga dengan 12 poin dari delapan laga, unggul dua poin dari PSPS Riau yang berada tepat di bawahnya.

Dengan demikian, pertandingan sengit antara Persiraja Banda Aceh vs PSMS Medan berakhir dengan kekacauan di luar dan di dalam lapangan. Kedua tim harus puas berbagi angka satu dan Persiraja Banda Aceh kembali mengamankan posisi puncak klasemen Grup 1 Liga 2 Indonesia 2023/24.
Dalam laga Persiraja Banda Aceh vs PSMS Medan dalam lanjutan Grup 1 Liga 2 Indonesia 2023/24, terjadi pertandingan yang panas. Meskipun berakhir tanpa gol, terdapat banyak kartu kuning dan satu kartu merah yang dikeluarkan oleh wasit Irfan Wahyu Wijanarko.

Dari data pertandingan, kedua tim masing-masing mendapat enam kartu kuning. Namun, Persiraja Banda Aceh harus kehilangan seorang pemain setelah Muamar Khadafi mendapatkan kartu kuning kedua menjelang akhir pertandingan. Setelah peluit panjang berbunyi, laga itu menjadi ricuh dengan para penonton yang melempari benda-benda ke arah lapangan dan bench pemain PSMS.

Mantan Gubernur Sumatra Utara dan mantan Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi, juga hadir menonton pertandingan tersebut. Ia berusaha menenangkan penonton yang melempar, namun akhirnya meninggalkan stadion setelah situasi semakin tidak terkendali. Para pemain PSMS Medan pun tertahan di dalam stadion selama sekitar dua jam karena penonton yang mengepung bus mereka di luar stadion. Beruntungnya, bus tersebut tidak mengalami kerusakan sehingga pemain PSMS dapat meninggalkan stadion dengan selamat.

PSMS Medan berhasil mencetak gol melalui Jose Adolfo Valencia, namun gol tersebut dianulir karena offside. Begitu pula dengan gol Persiraja Banda Aceh yang dianulir karena offside. Akhirnya, pertandingan berakhir dengan skor 0-0, sehingga kedua tim harus puas berbagi angka satu.

Dengan hasil ini, Persiraja Banda Aceh kembali ke puncak klasemen sementara Grup 1 dengan 17 poin dari sembilan laga. Mereka unggul head to head dari Semen Padang FC yang berada di posisi runner-up. PSMS Medan masih tertahan di peringkat ketiga dengan 12 poin dari delapan laga, unggul dua angka dari PSPS Riau yang berada di bawah mereka.

Pertandingan ini juga menunjukkan betapa pentingnya pengamanan di stadion dan perlunya tindakan tegas terhadap kerusuhan yang terjadi dalam pertandingan sepak bola. Semoga kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang dan semua pihak dapat menjaga sportivitas dalam bertanding.