Jakarta (JurnalPagi) –
Hari Asma Sedunia diperingati pada hari Selasa pertama bulan Mei untuk meningkatkan kesadaran tentang asma, kondisi kesehatan jangka panjang yang mempengaruhi jutaan orang di seluruh dunia.
Seperti dilansir laman Medical Daily, Selasa (2/5), asma adalah penyakit yang ditandai dengan peningkatan kepekaan terhadap rangsangan yang dihirup dan alergen, menyebabkan peradangan kronis dan penyempitan saluran napas.
Meskipun gejala asma pada anak-anak tidak berbeda dengan orang dewasa, anak-anak mungkin menghadapi tantangan unik yang dapat menyebabkan mereka dirawat di rumah sakit dan bolos sekolah.
PDPI: Asma tidak bisa disembuhkan dan bisa menyerang semua usia
Gejala asma pada anak dapat berupa mengi, sulit tidur akibat sesak napas yang dapat menyebabkan kelelahan, batuk atau bersin, dan sesak di dada.
Asma pada anak juga menyebabkan sering batuk dan diperparah oleh infeksi virus, kesulitan bernapas saat berolahraga atau cuaca dingin, dan kesulitan sembuh dari bronkitis setelah infeksi saluran pernapasan.
Cara paling efektif untuk mengelola asma pada anak adalah dengan menghindari pemicunya. Memahami pemicu asma penting karena setiap anak mungkin memiliki pemicu yang berbeda. Pemicu asma juga bisa berbeda pada musim tertentu.
Salah satu pemicu asma yang paling umum pada anak-anak adalah alergen seperti hewan, serbuk sari, debu, dan tungau. Meskipun tidak mungkin untuk sepenuhnya menghindari pemicu ini, tindakan pencegahan dapat dilakukan untuk meminimalkan paparan alergen.
Cara untuk mengurangi paparan alergen termasuk menjaga area kamar anak tetap bersih, bebas debu, mencuci gorden dan seprai secara teratur, menghindari bantal dan selimut, dan menjaga area basah seperti kamar mandi bebas jamur.
Riset Sebut Pola Tidur Sehat Lindungi Risiko Asma
Pemicu lain yang umum untuk asma pada anak-anak adalah olahraga. Namun, para ahli menyarankan untuk tidak menghindari olahraga dan aktivitas fisik karena olahraga penting untuk kesehatan anak secara keseluruhan.
Tanyakan kepada dokter anak Anda untuk mengetahui apa yang harus dilakukan sebelum, selama, dan setelah berolahraga, yang mungkin termasuk mengonsumsi obat praaktivitas.
Selain itu, beberapa bahan iritan seperti parfum, produk pembersih, cat, asap rokok, dan polusi udara juga bisa memicu serangan asma pada anak.
Paparan pemicu rumah tangga biasa yang dapat memicu asma dapat dikurangi dengan tiga langkah sederhana: menghindari merokok di dalam rumah atau di dalam mobil, membeli pembersih udara rumah, dan menjauhkan anak-anak dari tempat-tempat yang berbau cat atau kayu. .
Cara lain adalah dengan menjauhkan anak dari infeksi pernapasan biasa, seperti pilek atau flu, yang dapat memicu serangan asma. Anak-anak dapat diminta untuk menjaga kebersihan tangannya untuk mencegah gejala flu atau mendapatkan suntikan flu.
Selain itu, hindari paparan cuaca ekstrem yang bisa memicu asma pada anak. Batasi waktu anak Anda di luar rumah atau dengan berpakaian sesuai cuaca.
Terakhir, jauhkan anak dari gastroesophageal reflux disease (GERD), atau penyakit asam lambung, yang dapat merusak saluran udara dan memperburuk gejala asma.
Dokter: Jika tidak ditangani, serbuk sari dapat menyebabkan asma yang tidak kunjung sembuh
Kenali Pemicu Asma Untuk Menghindari Peradangan Saat Kekambuhan
Mengenal alergi dan cara mengatasinya
Penerjemah: Fitrah Asy’ari
Editor: Natisha Andarningtias