Jakarta (JurnalPagi) – Pengawas dan Pengawas Pendidikan, Kay Darmaningtias, mengharapkan peran aktif guru dalam memberikan pendidikan terkait gaya hidup sosial ramah lingkungan.
Survei: Konsumen Indonesia Sadar Pentingnya Kelestarian Lingkungan
“Cara terpenting untuk hidup ramah lingkungan adalah dengan mengurangi konsumsi bahan bakar,” kata Darmeningtias kepada JurnalPagi di Jakarta, Sabtu. Pelatihan guru sangat penting sebelum guru dapat mengajar siswanya.
Pria lulusan Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada Yogyakarta ini menuturkan, saat ini sudah ada anak-anak yang menggunakan kendaraan bermotor pribadi untuk bersekolah. Tak jarang, usianya masih di bawah umur.
Menurutnya, anak di bawah umur yang menggunakan kendaraan bermotor sangat berbahaya bagi keselamatan anak tersebut dan pengguna jalan lainnya.
Selain itu, jika jumlah anak yang putus sekolah dengan menggunakan kendaraan bermotor meningkat, maka juga akan berkontribusi terhadap pencemaran udara melalui emisi CO2.
Puthu Ayu Saraswati mengaku lebih hemat berkat gaya hidup ramah lingkungan.
Untuk itu, dalam rangka memperingati Hari Penurunan Emisi CO2 Sedunia yang bertepatan dengan hari ini, Teramingtias mengingatkan bahwa pendidikan terkait gaya hidup sosial ramah lingkungan harus dilakukan oleh guru sekolah dan orang tua siswa.
Beliau mengatakan: “Kenapa guru? Karena guru ini strategis memberi contoh kepada murid-muridnya. Diharapkan anak-anak membawa ilmu dan kebiasaan ini ke keluarga dan lingkungannya di rumah.”
Darmaningtyas juga menyatakan lembaga pendidikan dapat melakukan kampanye serentak terkait gaya hidup ramah lingkungan dengan mengurangi penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di lingkungan sekolah.
Dia berkata: “Misinya adalah untuk menghemat bahan bakar, tetapi masalahnya berjalan atau bersepeda untuk kesehatan. Misalnya, kampanye berjalan kaki minimal 500 meter sehari.”
Iqbal: Mulailah hidup ramah lingkungan dari diri sendiri
Sekadar diketahui, Hari Pengurangan CO2 Sedunia diperingati setiap tahun pada tanggal 28 Januari.
Peringatan Hari Pengurangan Emisi Karbon Dioksida Sedunia merupakan gerakan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya emisi CO2 atau karbon dioksida.
Dalam hal ini, Indonesia berkomitmen untuk mencapainya Emisi nol bersih Atau emisi nol karbon maksimum pada tahun 2060.
Upaya yang dilakukan antara lain dengan meningkatkan penggunaan energi baru terbarukan (EBT), mengurangi energi fosil, menggunakan kendaraan listrik di sektor transportasi, meningkatkan penggunaan listrik di rumah tangga dan industri, dan terakhir menggunakan carbon capture and storage (CCS).
Indonesia diharapkan dapat mencapai kondisi tersebut dengan mengurangi jejak karbonnya Emisi nol bersih Pada tahun 2060 atau lebih awal
Andien mengajak Anda menerapkan gaya hidup berkelanjutan dan ramah lingkungan
Toko bebas kemasan, pilihan solusi gaya hidup ramah lingkungan
Peneliti Sebut Orang yang Membaca Buku Lebih Ramah
Koresponden : Adimas Raditiya Fahki P