Tanjung Pyang (JurnalPagi) – Gubernur Kepulauan Riau (Capri) Ansar Ahmad mengklaim realisasi investasi mencapai Rp 38,24 triliun selama dua tahun kepemimpinannya bersama Wakil Gubernur Marlin Agustina.
Sejak 2021 hingga triwulan III 2022, baik penanaman modal asing (PMA) maupun penanaman modal dalam negeri (PMDN) mencapai Rp 38,24 triliun dengan total lebih dari 10.000 proyek, ujarnya.
Ia menjelaskan, berdasarkan data Dinas Pelayanan Terpadu dan Penanaman Modal Provinsi Kepulauan Riau (DPMPTSP) tahun 2021, realisasi investasi PMA di Kepri mencapai 1.043 juta dolar atau 15,24 triliun rupiah dari 2.383 proyek. Dari investasi PMDN proyek senilai Rs.5007 crore.
Sedangkan untuk tahun 2022 hingga triwulan III, realisasi investasi PMA senilai USD 660 juta atau Rp 9,47 triliun dari 1286 proyek, kemudian realisasi PMDN dari 1388 proyek mencapai Rp 3,76 triliun.
Menurut dia, realisasi investasi tersebut menunjukkan kepercayaan investor untuk berinvestasi di Kepri masih tinggi, meski perekonomian dunia saat ini sedang tidak menentu pascapandemi dan akibat perang antara Rusia dan Ukraina.
Dia berkata: Sebenarnya dalam situasi saat ini, investor harus sangat berhati-hati, tetapi dengan semua potensi yang kita miliki, investor pasti akan bersedia.
Hal itu dibuktikan dengan hadirnya investor di tiga Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Kepulauan Riau yakni KEK Galang Batang, KEK Nongsa Digital Park dan KEK Aeroteknik Batam, lanjut gubernur. Selain itu, ada tiga zona perdagangan bebas di Kepulauan Riau Zona perdagangan bebas (FTZ) yang meliputi Batam, Bintan dan Karimun.
Dikatakannya, semangat mendorong investasi di Kepri sudah menjadi prioritas kepemimpinannya sejak awal. Berbagai pilihan dan kemudahan telah diberikan kepada calon investor melalui DPMPTSP untuk menarik minat investasi di daerah.
Menurutnya, dengan capaian realisasi investasi tersebut, pemerintah pusat juga menjadi Kepulauan Riau, salah satu dari 13 provinsi di Indonesia yang memasukkan proyek investasi dalam penyusunan peta peluang investasi (PPI) untuk proyek prioritas strategis oleh Pemerintah. Kementerian Dalam Negeri. . Penanaman Modal/BPKM pada Agustus 2022.
Tak hanya itu, Kemenko Perekonomian saat ini sedang menyusun rencana pembangunan berbasis potensi daerah di tujuh kabupaten/kota se-Kepri, sehingga diharapkan Kepri menjadi lokomotif investasi di Indonesia ke depan. kata Ansar.
Pemberita: Ojen
Editor: Budi Suyanto