Jakarta (JurnalPagi) – PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (Goto) diakui sejumlah pihak karena mengangkat perempuan ke posisi strategis. Hal ini dilihat sebagai cerminan dukungan terhadap kesetaraan gender.
Shinta Wijaja Kamdani, Presiden Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), dalam keterangan tertulisnya, Senin, mengatakan minimnya partisipasi perempuan dalam pengambilan kebijakan di sebuah perusahaan di Indonesia masih penting.
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Goto pada Kamis (2/3) memutuskan mengangkat dua perempuan, Marjorie Lao sebagai komisaris independen dan Nila Marita sebagai direktur. Itu bertepatan dengan Bulan Perempuan Internasional, yang dirayakan setiap tahun di bulan Maret.
Kerja sama GoTo dan TransJakarta targetkan 800.000 ‘captive market’
Selain itu, Goto juga menempatkan dua perempuan di lini bisnis tersebut sebagai kepala unit bisnis, yakni Catherine Hendra Sutjahyu. Sesuai permintaan dan Melissa Siska Juminto di lini bisnis perdagangan elektronik.
“Menurut saya ini kemajuan yang bagus untuk kesetaraan gender,” kata Shinta.
Shinta berharap inisiatif Goto yang menampilkan talenta perempuan di jajaran strategis perusahaan dapat menjadi contoh dan menginspirasi banyak perusahaan besar lainnya di Indonesia.
Menurut hasil survei yang dilakukan oleh Catalyst, kehadiran perempuan di tingkat global hanya 26% di tingkat nasional. Tingkat manajemen yang sangat baik. Sedangkan kesetaraan gender dapat mendorong kinerja yang lebih baik serta produktivitas dan keuntungan yang lebih besar.”
Bahkan, lanjutnya, terbukti perusahaan dengan tim yang lebih beragam gender dapat mengambil keputusan bisnis yang lebih baik.
Salah satunya telah membuktikannya melalui data dimana terdapat 353 perusahaan Fortune 500 dengan perwakilan perempuan yang berlebihan. Manajer tingkat tinggimereka memiliki ROE (Pengembalian ekuitas(35% lebih tinggi, serta TSR)pengembalian total pemegang saham) adalah 34% lebih banyak dari perusahaan yang didominasi oleh laki-laki.
Laporan Kesenjangan Gender Global 2020 yang diterbitkan oleh World Economic Forum (WEF) mencatat bahwa kesetaraan gender masih menjadi masalah di Indonesia. Peringkat 85 dari 153 negara dengan skor 0,70. Angka ini tidak berubah sejak 2018.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga menyoroti masalah yang sama. Data yang dipublikasikan pada tahun 2021 menunjukkan bahwa pangsa perempuan di dewan komisaris dan direksi eksportir dan perusahaan publik (EPP) di Indonesia masih kurang dari 50%. Khususnya, hanya 38% EPP yang memiliki pengurus perempuan pada tahun 2020, dan 46% EPP memiliki pengurus perempuan pada tahun yang sama.
Keputusan GoTo untuk mengangkat susunan pengurus baru yang disetujui melalui RUPSLB perusahaan merupakan langkah penting untuk memperkuat komitmen GoTo terhadap tata kelola perusahaan yang baik atau tata kelola perusahaan yang baik (GCG) dan fokusnya pada efisiensi operasional perusahaan.
Gojek Ungkap Tiga Strategi Dukung Profitabilitas Tahun Ini
GoTo targetkan EBITDA positif di akhir tahun 2023
Struktur GOTO Baru Bisa Jadi Referensi Startup Untuk Mengejar Profitabilitas