Surabaya (JurnalPagi) – Gempa berkekuatan 6,6 SR yang melanda 70 kilometer barat laut Tuban, Jawa Timur pada Jumat (14/4) sekitar pukul 16.55 WIB juga dirasakan di 28 kabupaten/kota di provinsi setempat.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim Gatot Sobroto usai dikonfirmasi di Surabaya, Jumat mengatakan, “Gempa itu berada 70 kilometer barat laut Tuban dan kedalaman 632 kilometer. Gempa itu melanda hampir seluruh wilayah di Jawa Timur. Itu terjadi dirasakan.” .
Akademisi: Sejarah Gempa Dahsyat di Perairan Tuban Perlu Ditelaah
Selain Tuban, ada 28 daerah lain yang merasakan gempa yaitu: Jember, Banyuwangi, Sidoarjo, Tulungagung, Ponorogo, Trenggalek, Jombang, Bangkalan, Lamongan, Bojonegoro, Probolinggo, Lumajang, Sampang, Magetan, Madiun, Gresik dan Sitiun. Bondowoso, Pacitan, Kabupaten dan Kota Malang, Kabupaten dan Kota Pasuruan, Kabupaten dan Kota Kediri, Kota Batu, Blitar dan Surabaya.
“Gempanya dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang tergantung di dalam rumah bergetar. Getarannya terasa seperti ada truk yang melewatinya,” katanya.
Gatot mengapresiasi gempa tersebut tidak menimbulkan korban jiwa. Gatot mengatakan, untuk saat ini pihaknya masih berkoordinasi dengan BPBD setempat untuk mendata kerusakan akibat gempa.
Dia mengatakan: “Dampaknya masih dalam tahap penilaian. Kami masih berkoordinasi dengan departemen/kabupaten untuk mengumpulkan informasi tentang kemungkinan kerusakan akibat gempa.”
Gempa Tuban juga dirasakan oleh sebagian warga Surabaya. “Saya sedang berada di kantor PDAM lantai 5, lalu saya merasakan getaran, saya pikir saya lapar karena belum buka, ternyata gempa,” kata warga Surabaya Mohammad Khaisar Janwar Otomo.
Gempa Toban Terasa Hingga Sulu
Aktivitas Deformasi Lempeng India-Australia Penyebab Gempa Laut Jawa M6.6
Kemudian, setelah beberapa menit berguncang, Khasher melihat di jejaring sosial bahwa telah terjadi gempa bumi 68 km barat laut Tuban.
Dia berkata: Setelah itu, beberapa orang bergegas ke lantai satu, tetapi petugas di sini menenangkan mereka.
Sementara warga Surabaya lainnya, Rosario Yosenita, juga merasakan gempa saat bekerja.
“Saat saya bekerja, caranya bergetar, saya tidak berpikir saya pusing,” katanya.
Koresponden: Willy Irvan
Editor: Endang Sukarelawati