Fokus pemerintah adalah meningkatkan bisnis online untuk melindungi UKM lokal

Jika hal ini terjadi, maka ini bukanlah model bisnis yang berkelanjutan. Itu rapuh

Jakarta (JurnalPagi) – Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Teten Maduki mengungkapkan pemerintah akan fokus meningkatkan bisnis online, termasuk di marketplace, guna mendukung produk dan usaha usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal. memilikinya.

Teten menjelaskan, tiga hal yang menjadi fokus pemerintah untuk memperbaikinya adalah regulasi evolusi platform, arus barang, dan perdagangan.

“Tempat tidur, latar belakangnya on line Misalnya, harus dipasang sekencang mungkin Luring. “Sekarang kita tahu, Bareskrim memeriksa setiap barang yang dijual untuk mengetahui apakah ada izin edar, SNI, syarat halal, dan sebagainya,” kata Teten dalam acara diskusi di Jakarta, Selasa.

Sementara di platform online, belum ada yang ditangkap, kata Tetten, meski banyak yang menjual barang atau produk ilegal yang merugikan konsumen.

Tetan: Rumah Pabrikan dengan Tangga Hilir bagi UMKM Naik Kelas

Menko UKM mengatakan, sejauh ini pemerintah telah bekerja sama dengan para pemangku kepentingan di bisnis online untuk terus melatih UKM agar memiliki keterampilan berjualan di platform digital. Namun di sisi lain, produk dalam negeri saat ini mendapat ancaman serius dari produk luar negeri yang masuk ke pasar dalam negeri dan dijual dengan harga yang sangat murah.

“Misalnya produk Barang konsumsi dari China walaupun dijual dengan harga normal seperti fashion, elektronik, kosmetik pakaian, produk kita pasti kalah bersaing karena bahan bakunya semua. Yang terpenting saat ini adalah bagaimana memproduksi produk dalam negeri on line Mampu bersaing dengan produk luar negeri. “Itulah yang sedang kita susun saat ini,” jelasnya.

Menteri Teten menekankan pentingnya mendukung pelaku usaha lokal agar tidak diserbu produk luar negeri yang dapat merusak dua hal sekaligus, yaitu pasar lokal dan produsen lokal.

“Jika itu terjadi, maka itu bukan model bisnis yang baik Stabil. “Ini rapuh,” katanya.

Menteri Teten kemudian menjelaskan, China saat ini tidak memperbolehkan produk dijual di bawah harga pokok penjualan (HPP) untuk pasar dalam negerinya. Oleh karena itu, pemerintah harus mengatur kebijakan ekonomi digital agar apa yang disebut dengan kolonisasi platform global tidak terjadi di pasar lokal.

Teten: Transformasi digital harus mampu menciptakan peluang ekonomi baru

Saya Menteri UMKM. Yang harus saya lakukan adalah melindungi produk UMKM dalam negeri. Saya pernah dikritik di media sosial, tapi saya sangat peduli karena saya tahu banyak orang awam yang masih belum mengerti. Hari ini Pembagian pendapatan asing di perdagangan elektronik Saat ini 56% dan di media 65%. Teman-teman di industri pariwisata perhotelan lokal juga tertarik dengan orang asing. Sudah waktunya bagi kita untuk melakukannya Digital?” dia menekankan.

Menteri Teten juga mengungkapkan, Presiden Joko Widodo telah menugaskan Menteri Komunikasi dan Informatika untuk mengatur teknologi agar tidak terjadi praktik monopoli pada platform e-commerce. Sementara itu, Presiden telah meminta Menteri Perdagangan menetapkan batasan 10 barang impor.

“Ada 10 Barang Yang terbatas karena memiliki penawaran terbanyak on line Dan itu adalah salah satu produk dalam negeri yang paling rusak. Nanti kita buat kakunya, copy saja lipatannya. Sedangkan untuk daftar positif Nantinya, 8 peraturan kementerian akan direvisi sehingga mengatur 10 item Barang Hal itu, jelas Menteri Teten.

KemenkopUKM jamin pewaralaba Indonesia tetap gunakan bahan lokal

Shopee Genjot Potensi Pengusaha Lokal Melalui Program Khusus UMKM

Koresponden: Ahmed Fishal Adnan
Redaktur: Sorianto