JAKARTA (JurnalPagi) – Dalam cuaca dingin, suporter Prancis disuguhi kemenangan 2-0 oleh Les Bleus di semifinal Piala Dunia melawan Maroko untuk mencapai final turnamen untuk tahun kedua berturut-turut.
Tenggelam dalam sentimen kolonial dan pekerja migran pascaperang dari Afrika Utara ke Prancis, kedua negara berbagi sejarah yang telah membentuk identitas dan politik mereka, membuat hubungan di antara mereka terkadang tegang.
Prancis adalah rumah bagi komunitas besar keturunan Maroko, banyak di antaranya memiliki kewarganegaraan ganda.
Maroko Hentikan Sang Pembunuh Raksasa, Prancis Bertemu Argentina di Final
“Kami lebih suka datang lebih awal karena nanti akan terjadi kekacauan. Kami hanya ingin merayakan kemenangan ini,” kata Karen Masuka, yang datang bersama temannya yang mengibarkan bendera Prancis, demikian menurut Reuters.
Mereka diapit oleh ratusan truk polisi yang mengamankan area tersebut saat para suporter menyalakan kembang api.
Massa pendukung kedua negara terlihat memasuki boulevard yang dihias dengan suasana Natal. Pihak berwenang bersiap dengan mengerahkan puluhan ribu personel meskipun suhu di bawah nol.
Maroko bisa menjadi negara Afrika pertama yang mencapai putaran final Piala Dunia, tetapi Perancis akan menjadi tim pertama dalam 60 tahun untuk mempertahankan gelar mereka ketika mereka menghadapi Argentina di final hari Minggu.
Sekitar 10.000 petugas polisi dikerahkan, dua kali lipat jumlah yang dikerahkan di Piala Dunia sebelumnya.
Susunan Pemain Prancis vs Maroko
Lionel Messi: Ini Piala Dunia Terakhir Saya
Koresponden: Jafar M. Siddique
