JAKARTA (JurnalPagi) – Presiden PSSI Eric Tohir meminta semua pihak menyukseskan Piala Dunia U-17 dan tidak terjerumus ke dalam perangkap informasi bohong bahkan mengarah pada kebohongan terkait rencana pemerintah dan PSSI memperbaiki Stadion Internasional Jakarta (JIS). ). .
Satu hal yang ramai beredar di media sosial adalah besarnya biaya renovasi JIS.
“Saya sangat terganggu ketika stadion JIS yang dibangun dengan biaya 4,5 triliun hingga 5 triliun rupiah itu adalah pembohongan publik yang luar biasa,” kata Eric usai mengikuti pameran. Acara pelatihan penerapan VAR di Jakarta, Jumat.
Eric mengatakan JIS merupakan salah satu dari 22 stadion yang akan direnovasi. Ini adalah bentuk komitmen transformasi sepak bola yang diajukan pemerintah dan PSSI kepada FIFA.
Ia menyebut renovasi 22 stadion hanya menelan biaya Rp 1,9 triliun.
Eric berkata: “Saya harap debat yang tidak berguna ini berakhir dan kami ingin meningkatkan sepak bola, bukan politik. Ini niat yang sangat baik, kami berdua ingin memperbaikinya.”
Eric Tohir Tolak Dana Renovasi JIS Rp 5 Triliun
Eric menilai hal itu sangat bertolak belakang dengan upaya pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan PSSI yang bekerja keras menyiapkan infrastruktur stadion yang bisa memenuhi standar FIFA.
Eric melanjutkan: “Kita tidak boleh terjebak dalam hal-hal yang terus menerus seperti itu. Pak Anis (Basuedan) telah berbicara sendiri, stadion JIS milik Indonesia, milik bangsa kita dan siap untuk diperbaiki.”
Eric menyebut Piala Dunia U17 merupakan langkah besar yang harus dipersiapkan semaksimal mungkin. Ia tak ingin kegagalan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 terulang kembali karena mencoreng nama Indonesia di pentas sepak bola dunia.
“Ada yang bilang U17, U20 dan Piala Dunia itu berbeda, ya tetap Piala Dunia, kita sangat ingin kalah lagi, ini kesempatan untuk diberi kesempatan untuk diurungkan sendiri. sukses di Piala Dunia U20,” kata Eric.
PSSI Koordinasikan Seleksi Garuda Selectmen dan Timnas U-17
Eric Tohir bersyukur Indonesia jadi tuan rumah Piala Dunia U17 2023.
Editor: Eka Arifa Rosqiati