Di Hari Media Sosial Nasional, Kementerian Komunikasi dan Informatika mengajak para elit untuk menghindari penipuan politik.

Jakarta (JurnalPagi) – Memperingati Hari Media Sosial Nasional setiap 10 Juni merupakan langkah untuk menelaah kembali penggunaan media sosial secara bijak dengan menampilkan informasi yang tepat dan akurat, khususnya dalam menghadapi pemilihan umum 2024 mendatang.

Hal itu diungkapkan kepada JurnalPagi pada Sabtu malam oleh Usman Kansong, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kmenkomfu).

Osman menjelaskan, penggunaan media sosial hendaknya digunakan untuk menyebarkan informasi tentang politik, partai politik, caleg, caleg, dan capres serta tidak menyebarkan misinformasi politik atau hoax politik.

Permintaan ini secara khusus kami tujukan kepada para aktor atau elit politik yang nantinya akan berlaga di Pemilu 2024. Sejauh yang kami ketahui, banyak kajian atau sejumlah pengamat mengatakan bahwa yang mempublikasikan hoaks politik biasanya adalah para aktor politik yang sedang berkompetisi dalam sebuah perlombaan politik. kata Usman Kansong.

Pesan Pakar Tanggung Jawab di Jejaring Sosial Jelang Pilpres

Dia kemudian menjelaskan, berdasarkan prediksi yang dilihat partainya, ada kekhawatiran misinformasi politik akan meningkat dan ini akan tercermin pada perhelatan pemilu 2019.

“Selain itu, Indonesia relatif berhasil dalam transformasi digitalnya. Penetrasi internet di sini sudah mencapai 77-80 persen, sedangkan kepemilikan smartphone saat ini 80 persen. Jadi, kalau ada niat buruk untuk menyebarkan tipu daya politik dan misinformasi, mereka sudah melakukannya. Mereka memiliki bahan-bahan di tangan mereka, jelasnya.

Selain itu, Osman mengajak aktor atau elit politik untuk memberikan contoh bagi para pemilih atau pemilih dan masyarakat umum dengan melatih mereka untuk menyebarkan hoaks politik atau informasi yang salah.

“Karena elit atau aktor politik adalah teladan BenarDia berkata: Para pendiri juga akan menindaklanjuti.

Meski ada media sosial, media sosial tetap memegang peranan penting

Ia menjelaskan, misinformasi politik merusak atau menurunkan kualitas demokrasi di mana pun, termasuk di Indonesia. Kualitas demokrasi suatu negara dapat terganggu karena masyarakat tidak diberikan informasi yang benar, akurat dan logis tentang calon atau partai politik yang akan mereka pilih.

Di akhir penjelasannya, Usman Kansong mengatakan: Mari jadikan Hari Media Sosial Nasional tahun ini bertepatan dengan tahun politik Indonesia yaitu menjelang pemilu 2024, sebagai langkah untuk menggunakan media sosial dengan baik dan menampilkan informasi yang tepat dan akurat.

Jejaring sosial juga bermanfaat untuk kegiatan ekonomi

Koresponden: Ahmad Faisal Adnan
Editor: Siti Zulikha

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *