Departemen Kehakiman AS melakukan penggeledahan rumah Biden yang telah direncanakan sebelumnya

WASHINGTON (JurnalPagi) – Departemen Kehakiman Amerika Serikat (DOJ) pada Rabu (1/2) melakukan inspeksi terencana terhadap rumah Presiden Amerika Serikat Joe Biden di Pantai Rehoboth, Delaware.

Dengan dukungan dan kerja sama penuh dari Presiden (Biden), Departemen Kehakiman melakukan penggeledahan rumah Presiden yang direncanakan sebelumnya di Rehoboth, Delaware, kata Bob Bauer, pengacara pribadi Biden, dikutip oleh beberapa media Amerika.

Bauer mengatakan pencarian dilakukan sesuai dengan prosedur standar Departemen Kehakiman AS (DOJ).

Bauer berkata: “Sesuai dengan prosedur standar DOJ, demi keamanan dan integritas operasional, DOJ mencoba melakukan ini tanpa memberi tahu publik; Dan kami sepakat untuk bekerja sama.”

Dia menjelaskan, penggeledahan itu merupakan kelanjutan dari proses yang sudah dilakukan Kementerian Kehakiman.

“Pencarian hari ini adalah langkah selanjutnya dalam proses Departemen Kehakiman yang menyeluruh dan tepat waktu yang akan terus kami dukung dan fasilitasi sepenuhnya. Kami akan mendapatkan lebih banyak informasi di akhir pencarian hari ini,” kata pengacara Biden.

Departemen Kehakiman menggeledah rumah Biden di Wilmington, Delaware pada 20 Januari, setelah dokumen berlabel rahasia juga ditemukan di Biden Penn Center, Washington, D.C., pada November 2022.

Penasihat khusus Departemen Kehakiman secara terpisah menyelidiki Biden dan penanganan dokumen rahasia oleh mantan Presiden AS Donald Trump.

Mantan Wakil Presiden Mike Pence mengatakan kepada Kongres pekan lalu bahwa dokumen rahasia ditemukan di rumahnya di Indiana.

Administrasi Arsip dan Catatan Nasional AS baru-baru ini meminta mantan presiden dan wakil presiden AS untuk menyelesaikan penilaian untuk menentukan apakah mereka memiliki dokumen rahasia.

Menurut UU Catatan Presiden atau UU Catatan Presidensemua catatan Presiden dan Wakil Presiden Amerika Serikat, termasuk semua dokumen rahasia, harus dikembalikan ke Arsip Nasional Amerika Serikat pada akhir masa jabatannya.

Utusan: Xinhua

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *