Dekan UP: Pariwisata ASEAN bisa saling berhubungan

Jakarta (JurnalPagi) – Menurut akademisi dari Universitas Pancasila (UP), keketuaan Indonesia pada Perhimpunan Bangsa Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dapat menghubungkan sektor pariwisata di kawasan.

Dr. Devi Roza Kausar mengatakan, “Indonesia bisa memanfaatkannya dengan produk wisata yang menunjukkan kesamaan ASEAN karena mirip dari segi makanan.
Kepala Sekolah Tinggi Pariwisata Jakarta, Minggu (30/4).

Dia mencontohkan, di Indonesia seperti Malaysia dan Thailand, minuman cendol juga ada dan kemiripannya bisa ditampilkan sebagai produk wisata masal.

Dia berkata: Selain itu, ada juga monumen bersejarah.Warisan) berupa candi seperti Borobudur di Indonesia, Angkor Wat di Kamboja, Ayutthaya di Thailand.

“Mereka memiliki sejarah yang saling terkait,” katanya.

SMisalnya, kata dia, wisata ke beberapa negara ASEAN yang memiliki sejarah keterkaitan satu sama lain bisa diprioritaskan.

Davy mengatakan, selama dua tahun terakhir, sektor pariwisata mulai pulih dari pandemi.

Untuk itu, sebagai anggota Asean Tourism Research Association (ATRA), Universitas Pancasila juga mengangkat sejumlah isu seperti perubahan iklim, peran perempuan dalam pariwisata, dan lainnya.

Dikatakannya: Dalam rangka meningkatkan pengetahuan pariwisata, dengan mengundang pembicara dari China, India dan Australia, diadakan diskusi dalam forum ASEAN-China, ASEAN-India dan ASEAN-Australia.

Ia mengatakan, karena ASEAN merupakan satu kesatuan dengan kawasan lain di dunia, maka diperlukan kerja sama.

“Manfaatnya tidak hanya (untuk) perguruan tinggi, tapi juga untuk masyarakat,” kata Devi.

Dijelaskannya, UP Fakultas Pariwisata telah menyelenggarakan ATRA Tourism Forum ke-12 yang digelar selama dua hari pada 16-17 Maret 2023.

“Pertemuan ini dapat meningkatkan kerja sama ASEAN untuk saling belajar yang diharapkan dapat terjadi Input (masukan) untuk kebijakan,” ujarnya.

Dalam forum tersebut, Presiden ATRA Prof. Dr. Nitihananthan Ari Raghavan dari Taylor University Malaysia mengatakan forum tersebut diadakan untuk membahas peran pariwisata dalam meningkatkan konektivitas antar masyarakat, antar institusi – khususnya universitas – dan antar negara melalui pariwisata.

Para Menteri Pariwisata ASEAN juga menyepakati Rencana Strategis Pariwisata ASEAN 2016-2025 untuk mewujudkan konektivitas melalui pariwisata.

Konektivitas antara negara-negara ASEAN dan masyarakatnya diyakini sebagai kunci untuk meningkatkan daya saing, inklusivitas, dan ikatan komunitas.

Akademisi: Kursi ASEAN Indonesia berada di titik sejarah penting
Presiden Jokowi akan memimpin tujuh dari delapan KTT ASEAN

Koresponden: Fero Lantara
Editor: Anton Santoso

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *