JAKARTA (JurnalPagi) – Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan pertemuan antara Ketua Umum Partai Golkar Erlanga Hartartu dengan Ketua Umum PKB Mohammad Iskandar pada Jumat lalu bukan setelah tercapai kesepakatan antara Partai Gerindra dan PKB.
Dia mengatakan pertemuan yang dilakukan PKB dengan Partai Golkar sudah dibicarakan dengan Partai Gerindra sebagai mitra koalisi PKB.
“Saya kira yang kita sepakati dengan PKB sudah jelas. Saya kira yang dilakukan PKB seperti yang dibahas adalah kunjungan bilateral untuk saling memperkuat hubungan aliansi,” kata Dasco, Jumat di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Is. “
Ia pun memberikan tanggapan positif atas pertemuan pimpinan kedua partai yang dinilainya sebagai bentuk silaturahim dan komunikasi politik jelang pemilu 2024.
Ia mengatakan: Meskipun nantinya akan berbeda dalam hal promosi, komunikasi akan terus berlanjut atau dengan komunikasi ini, para pihak dapat saling bergabung dengan pandangan yang sama.
Airlangga buka peluang kerja sama politik dengan PKB
Sebelumnya, Irlanga Hartarto menggelar pertemuan dengan Mohamein Iskandar melalui jalan sehat dan sarapan bersama di Komplek Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Jumat.
Dalam kesempatan itu, Irlenga menyatakan pihaknya membuka peluang kerja sama politik dengan Partai Buruh Kurdistan jelang pemilu 2024.
Ia mengatakan: Terkait kerjasama Partai Golkar dengan PKB, kami sampaikan bahwa peluangnya sangat besar dan luas.
Mohavemin dan Irlenga akan bertemu pada Jumat
Irlenga mengatakan, partai Golkar dan PKB sama-sama mengusulkan aliansi. Ia bahkan mengatakan akan lebih baik jika Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang terdiri dari Golkar dengan PAN dan PPP bergabung menjadi koalisi dengan PKB-Gerindra.
“Dua-duanya mengajak. Jadi, kalau keduanya bersatu, makin kuat makin baik. Tidak ada dalam politik yang tidak bisa dibicarakan,” kata Irlanga.
Mohimin juga menyambut baik penggabungan koalisi PKB-Gerindra dengan KIB karena akan membuat proses pemilu menjadi lebih efektif.
“Oh, bagus sekali. Semakin tinggi jajaran koalisi, semakin efektif proses pemilihannya, semakin baik proses pemilihannya. Yang terpenting adalah menyelaraskan visi, tujuan, dan sasaran. Itu yang paling penting hal,” kata Mohimin.
Koresponden: Melalusa Susthira Khalida
Editor: Didik Kusbiantoro