BSSN Kemenkumham bantu selidiki klaim kebocoran data paspor

JAKARTA (JurnalPagi) – Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengungkapkan, pihaknya dan Kementerian Hak Asasi Manusia dan Hak Asasi Manusia (Kemen Komham) saat ini masih memberikan bantuan untuk menangani insiden akibat dugaan kebocoran paspor. informasi. kepada 34 juta warga negara Indonesia (WNI).

Hal ini merupakan bagian dari koordinasi yang dilakukan BSSN dengan pihak-pihak terkait antara lain Tim Pusat Data Nasional Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Departemen Layanan Terapan Informasi Negara (LAIP) Kementerian Komunikasi dan Informatika. CSIRT Kementerian Hukum dan HAM, Pusdatin Kementerian Hukum dan HAM, dan Direktorat Jenderal Imigrasi.

“Sejauh ini tim teknis BSSN bersama tim teknis Kemenkumham membantu penyelidikan, verifikasi dan penyidikan atas dugaan insiden pembocoran informasi paspor WNI,” kata Juru Bicara BSSN Ariandi Putra dalam keterangan yang diperoleh JurnalPagi, Jumat.

Intensifikasi Penyidikan Kemenkominfo terkait Keterbukaan Informasi Paspor

Selain investigasi data, BSSN dan Kementerian Hukum dan HAM juga melakukan beberapa langkah mitigasi risiko untuk memastikan data yang ada tetap terjaga dan tidak mengganggu layanan terkait.

Selain itu, BSSN meminta kepada Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) dan ekosistem terkait lainnya untuk meningkatkan keamanan data pribadinya agar terhindar dari serangan siber.

“BSSN menghimbau kepada seluruh penyelenggara sistem elektronik, pengendali data pribadi dan subyek data pribadi untuk selalu meningkatkan pengamanan data pribadi dan sistem elektronik,” kata Ariandi.

Sebelumnya, pada Rabu (5/6), Kementerian Komunikasi dan Informatika mengeluarkan pernyataan terkait klaim pengurusan informasi paspor milik 34 juta warga negara Indonesia (WNI).

Saat itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika mengungkapkan tim koordinasi belum bisa menyimpulkan telah terjadi kebocoran data.

Sekitar 34 juta detail paspor Indonesia diduga bocor

Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika Usman Kansong juga menyatakan ada perbedaan struktur data antara data yang disimpan di Pusat Data Nasional (PDN) dengan data yang diduga bocor. . .

Pencarian awal dimulai setelah pakar keamanan siber Tegu Aprianto mencuit di akun @secgron bahwa informasi paspor 34 juta warga negara Indonesia telah diretas.

Informasi yang bocor meliputi nomor paspor, tanggal kadaluwarsa paspor, nama lengkap, tanggal lahir dan jenis kelamin, dan ditemukan telah dijual seharga US $ 10.000 atau sekitar 150 juta rupiah, Tegu menjelaskan.

Ada juga informasi tentang kapasitas data dikompresi Dan Tidak terkompresi Dari 4 GB, jumlah data 34.900.867, Juli 2023, format CSV, dan asal negara yaitu Indonesia, telah dilanggar.

Kementerian Komunikasi dan Informatika telah mengoordinasikan klaim kebocoran informasi paspor.

Editor: Siti Zulikha