“Ya saya lihat perkembangan narkoba di Kalteng masih terus meningkat dan jaringannya banyak, meski tidak sebanyak di provinsi lain.”
Palangka Raya (JurnalPagi) – Badan Narkotika Nasional (BNNP) Provinsi Kalimantan Tengah menyebut provinsi yang memiliki luas dua kali luas pulau Jawa itu kini menjadi incaran para pengedar narkoba untuk memasok barang-barang ilegal tersebut ke perkotaan dan perkotaan. pasar. Daerah pedesaan di daerah setempat
Kepala Bidang Pemberantasan BNNP Kalteng, Coombes Paul Augustianto di Palangka Raya, Sabtu mengatakan, pihaknya tidak akan memberikan ruang bagi pengedar dan penjual narkoba dalam bentuk apapun untuk beroperasi di wilayah hukum BNNP setempat.
“Ya saya lihat perkembangan narkoba di Kalteng masih meningkat dan jaringannya banyak, meski tidak sebanyak di provinsi lain,” kata Augustianto.
Dia menegaskan, sebagian besar jaringan narkoba yang masuk ke provinsi setempat melalui jalur darat yakni melalui perbatasan Kalteng-Kalbar, Kalteng-Kalsel.
Belum lama ini, anggota Kodam XII/Tanjungpura dari Yonif 545/Gardatama Yudha berhasil menggagalkan penyelundupan sabu seberat 7,1 kg dari Malaysia di Kalimantan Barat.
Ia mengatakan, “Kami menduga sabu yang berhasil dinetralkan oleh anggota TNI akan mengedarkan sabu di Kalteng. Untung sudah dihentikan, sabu yang beredar di provinsi setempat sebagian besar melalui jaringan Kalbar.”
Petugas Polisi Kelas 3 Jass telah bersumpah bahwa pihaknya tidak akan mengizinkan sindikat narkoba untuk secara bebas mendistribusikan barang-barang terlarang ini di wilayah hukum mereka.
Padahal, tidak ada konsekuensi untuk mengampuni sindikat narkoba. Karena perbuatan mereka telah menimbulkan kerugian yang besar bagi generasi bangsa dan daerah khususnya di Kalimantan Tengah.
“Kami berkomitmen untuk terus membasmi pengedar dan pengedar narkoba ini. Untuk mencegahnya, hukuman maksimalnya 15 tahun atau penjara seumur hidup,” ujarnya.
Koresponden: Adi Wibowo
Editor: Agus Setivan
