Fenomena Shearline Pemicu Cuaca Ekstrem di Pantai Barat Selatan Aceh
Badan Meteorologi, Klimatologi, Geofisika (BMKG) mengungkapkan bahwa fenomena Shearline atau belokan angin menjadi penyebab potensi cuaca ekstrem di sejumlah kabupaten/koa di wilayah pantai barat selatan Provinsi Aceh. Berdasarkan peta streamline angin 3.000 feet beberapa hari terakhir, terdapat daerah shearline di barat Aceh yang mengakibatkan penumpukan massa udara dan pertumbuhan awan konvektif, yang menjadi penyebab cuaca ekstrem.
Prakirawati Stasiun BMKG Meulaboh-Nagan Raya, Almira Aprilianti menjelaskan bahwa penumpukan massa udara dan pertumbuhan awan konvektif dapat berdampak pada terjadinya bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor. Fenomena Shearline atau belokan angin juga menyebabkan tingginya curah hujan, seperti yang terjadi di wilayah Kabupaten Nagan Raya, Aceh, yang mencapai 105 mm dan tergolong hujan yang sangat lebat.
Almira memperkirakan bahwa potensi cuaca ekstrem tersebut masih akan terjadi dalam dua hingga tiga hari ke depan, atau hingga Jumat (27/10) mendatang. Dampak dari cuaca ekstrem ini dapat mengakibatkan bencana banjir dan tanah longsor, serta menghambat aktivitas masyarakat di luar ruangan. Aktivitas masyarakat di daratan atau di laut juga dapat terganggu karena kondisi cuaca hujan lebat yang diprakirakan akan berlangsung selama beberapa hari ke depan.
BMKG mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dan berhati-hati dengan kondisi cuaca saat ini. Diprakirakan akan terjadi hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang. Potensi cuaca ekstrem ini juga dapat mengakibatkan bencana hidrometeorologi yang perlu diwaspadai.
Sumber: JurnalPagi
Pewarta: Teuku Dedi Iskandar
Editor: Nurul Aulia Badar
COPYRIGHT © JurnalPagi 2023
Badan Meteorologi, Klimatologi, Geofisika (BMKG) mengungkapkan bahwa fenomena Shearline atau belokan angin telah memicu potensi cuaca ekstrem di sejumlah kabupaten/koa di wilayah pantai barat selatan Provinsi Aceh. Berdasarkan peta streamline angin 3.000 feet beberapa hari terakhir, terdapat daerah Shearline di barat Aceh yang menyebabkan penumpukan massa udara dan tumbuhnya awan konvektif yang menjadi penyebab cuaca ekstrem. Dampak dari penumpukan massa udara dan pertumbuhan awan konvektif ini dapat mengakibatkan bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor.
Fenomena Shearline atau belokan angin juga menyebabkan tingginya curah hujan di wilayah Kabupaten Nagan Raya, Aceh. Curah hujan mencapai 105 mm dan tergolong hujan yang sangat lebat. Potensi cuaca ekstrem ini diprakirakan masih akan terjadi hingga dua tiga hari ke depan atau hingga Jumat (27/10) mendatang.
Dampak dari cuaca ekstrem ini dapat mengakibatkan terjadinya bencana banjir dan tanah longsor. Masyarakat diimbau untuk waspada dan berhati-hati dengan kondisi cuaca saat ini. Hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat dapat disertai petir dan angin kencang. BMKG juga mengingatkan bahwa potensi cuaca ekstrem ini dapat menyebabkan bencana hidrometeorologi.
Selain itu, dampak dari fenomena alam ini juga dapat mengganggu aktivitas masyarakat di daratan atau di laut. Kondisi cuaca hujan lebat yang diprakirakan akan terjadi selama beberapa hari ke depan dapat menghambat aktivitas masyarakat berada di luar ruangan.
Dalam menghadapi potensi cuaca ekstrem ini, masyarakat perlu mewaspadai dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan. Koordinasi antara pemerintah daerah, BMKG, dan instansi terkait juga penting untuk meminimalkan dampak dari potensi cuaca ekstrem ini.
Dengan adanya informasi mengenai potensi cuaca ekstrem ini, diharapkan masyarakat dapat lebih siap dan waspada dalam menghadapinya. Selalu update informasi cuaca terkini melalui sumber yang terpercaya dan ikuti himbauan dan arahan dari pihak berwenang.