Silakap (JurnalPagi) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi perairan selatan Jawa Barat hingga Daerah Istimewa Yogyakarta akan segera memasuki masa transisi atau peralihan dari musim barat ke musim timur.
“Dilihat dari kondisi angin, angin barat masih berlaku saat ini dan masih ada sistem tekanan rendah di sekitar timur laut Australia,” kata Kepala Gugus Teknik BMKG di Posko Cuaca Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo di Cilacap, Jawa Tengah.
Namun, katanya berdasarkan pengamatan, sistem tekanan rendah telah muncul di belahan bumi utara, terutama di sekitar perairan Filipina.
Karena itu, kata dia, potensi pergeseran atau peralihan musim angin barat ke musim timur atau biasa disebut masa peralihan diperkirakan akan terjadi pada pertengahan hingga akhir Maret 2023.
BMKG: Musim kemarau di Cilacap dan Banyumas berpotensi berbalik arah.
BMKG Cilacap Jelaskan Fenomena Curah Hujan di Puncak Musim Kemarau
Pada masa peralihan, tinggi gelombang di perairan barat daya Jawa-DIY dan Samudera Hindia barat daya Jawa-DIY berkisar rendah atau sekitar 0,5-1,25 m hingga sedang atau sekitar 1,25-2,5 m, lanjutnya. Meter
“Bahkan dengan masa transisi atau peralihan musim hujan ke musim kemarau di wilayah Jawa Tengah diperkirakan berlangsung pada pertengahan hingga akhir Maret,” ujarnya.
Mengenai kondisi cuaca pada saat peralihan atau peralihan, katanya biasanya masih ada hujan, arah angin mulai berubah atau berubah, dan suhu mulai naik.
Namun, menurutnya, dari semua kasus tersebut, kondisi cuaca yang paling terlihat adalah pada periode perpindahan hujan disertai angin kencang dan petir.
“Oleh karena itu, kami mengimbau masyarakat untuk mewaspadai kemungkinan puting beliung dan petir yang meningkat selama masa transisi,” kata Tegu.
BMKG Sebut Hujan Masih Potensial di Cilacap
BMKG: Awal musim kemarau di selatan-Jawa tengah surut
Koresponden: Somaruto
Diedit oleh: Zita Mirina