BMKG: Hujan deras menyebabkan banjir di Kota Cilacap

Cilacap (JurnalPagi) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan banjir yang akan menggenangi sebagian wilayah perkotaan di Cilacap, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah pada Kamis (27/4) disebabkan oleh hujan lebat.

Kepala Kelompok Teknis BMKG Stasiun Meteorologi Teguh Tunggul Wulung Cilacap mengatakan, “Berdasarkan pantauan kami, hujan sedang hingga lebat terjadi di wilayah Cilacap pada Kamis malam (27/4) dengan konsentrasi hujan lebat di wilayah Cilacap.” Wardoyo di Cilacap, Jumat.

Hal ini diketahui dari data hujan yang terpantau di sejumlah stasiun pemantau curah hujan yang menunjukkan hujan lebat dengan curah hujan lebih dari 150 mm, yakni 356 mm, Gumilir 296 mm, dan Koh Simping 250 mm. tercatat di stasiun cuaca Tonggol. . Dan tingginya 191 mm.

Menurut dia, curah hujan tinggi antara 50 hingga 100 mm terpantau di Stasiun Cuaca Bandara Tonggol Wollong 91 mm, Kampong Laut 37 mm, dan Simango 23 mm.

Dijelaskannya, hujan deras yang terjadi di stasiun cuaca Tunggul Wulung Cilacap atau kawasan Kota Cilacap pada pukul 19.00 WIB hingga 23.30 WIB disertai petir menyebabkan beberapa tempat terdampak banjir.

BMKG: Waspadai potensi hujan lebat di Jawa Tengah-Selatan hingga akhir Juni.

Hujan deras membasahi sebagian wilayah di Cilacap dan Banyumas

Selain itu, Tegu mengatakan, dilihat dari data statistik, curah hujan deras pada Kamis (27/4) malam melampaui hujan lebat yang terjadi pada 7 Oktober 1992 sebanyak 341 mm saat itu.

Menurutnya, dalam kondisi normal atau rata-rata, curah hujan Silakap selama 30 tahun pada April sebesar 313 mm dengan 23 hari hujan (normal).

Ditegaskannya: “Insiden hujan tadi malam merupakan hujan lebat yang memiliki total 356 mm atau lebih dari jumlah hujan normal dan hujan berlangsung selama kurang lebih empat jam.”

Menurutnya, bisa dikatakan hujan ini seharusnya turun dalam bulan Mei, namun hanya turun sekitar empat jam, sehingga wajar saja menyebabkan banyak genangan air di Kota Silakap dan sekitarnya.

Dari pantauan beberapa parameter cuaca, dikatakannya bahwa data kelembaban bervariasi antara 70 hingga 100 persen di sekitar lokasi, yang meningkatkan potensi pertumbuhan awan dan indeks stabilitas yang tidak stabil di wilayah Jawa Tengah, sehingga meningkatkan aktivitas pertumbuhan awan konvektif. . Hal itu mengakibatkan hujan sedang hingga lebat di sekitar lokasi.

Dijelaskannya: Oleh karena itu, hujan deras yang terjadi tadi malam hanya disebabkan oleh faktor lokal karena adanya awan Cb (cumulonimbus) akibat panas yang menyengat pada siang hari.

Tagweh menuturkan, berdasarkan peta sebaran curah hujan di wilayah Jawa Tengah pada Jumat (28/4/4), hujan ringan hingga sedang terkadang disertai petir terutama pada malam dan pagi hari.

Menurut dia, pola angin dominan dari timur ke tenggara dengan kecepatan antara 5 hingga 30 kilometer per jam, suhu udara antara 25 hingga 32 derajat Celcius, dan kelembapan antara 70 hingga 97 persen.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Silakap Vijonardi mengatakan, hujan deras yang terjadi pada Kamis (27/4) malam menyebabkan banjir di berbagai wilayah Kota Silakap yang mencapai ketinggian banjir di beberapa titik yang dilanda banjir. dada orang dewasa. atau sekitar 70 cm

Ia menjelaskan, banjir sudah berkurang sejak Jumat (28/4) dini hari. Saat ini kami masih mengkaji dampak banjir tersebut.

BMKG: Hujan deras menyebabkan banjir di Banyumas

BMKG: Gangguan cuaca menyebabkan banjir di Jeruklegi Cilacap

Koresponden: Somaruto
Diedit oleh: Zita Mirina

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *