BKKBN Sultra mengevaluasi implementasi percepatan pertumbuhan

Pengukuran ulang data terkait keluarga dengan risiko stunting dapat dilakukan.

Kendari (JurnalPagi) – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) melaksanakan pengkajian dan rencana tindak lanjut percepatan penanggulangan stunting (PPS) oleh Satgas Stunting di Sulawesi Tenggara. Forum Koordinasi dan Evaluasi Satgas PPS.

Sekretaris BKKBN Sultra, Muslim di Kendari, Selasa, menjelaskan sesuai Perpres Nomor 72 Tahun 2021, BKKBN ditetapkan sebagai Kabid Percepatan Pengurangan Pertumbuhan Pendek, kemudian provinsi membentuk tim PPS di daerah. /kota, maka pembentukan tim PPS diarahkan pada pelaksanaan kegiatan konvergensi.

Pada 2022 prevalensi stunting di Sultra sebesar 27,7 persen, sebelumnya 30,2 persen pada 2021, turun 2,4 persen, kata Muslimeen.

Tentu ini kerja semua sektor, kata Muslimin, meski Sultra masih masuk dalam 12 provinsi prioritas percepatan perlambatan.

“Berdasarkan data survei SSGI 2022 yang dirilis pada awal 2023, ini akan menjadi dasar intervensi implementasi program. Data rumah tangga dapat diukur kembali berdasarkan data dari audit kasus jangka pendek. Muslim mengatakan: Beresiko bertubuh pendek.

BKKBN Sultra Melatih Tim Tenaga Stunting Secara Intens

Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara menargetkan persentase penurunan pertumbuhan hingga 14% pada 2023.

Menurut dia, penilaian BPKP terhadap nilai rata-rata Provinsi Sultra yang mendapat kartu merah tahun 2022 akan menjadi tugas bersama agar bisa diperbaiki tahun ini.

Beliau mengatakan: Terkait dengan pedoman tahun 2022, kami akui bahwa pedoman yang dikeluarkan sedikit terlambat, sehingga berbagai intervensi, baik dari segi anggaran maupun kebijakan, dilakukan agak terlambat.

Untuk tahun ini ditetapkan lokasi BPKP yakni Kabupaten Bombana dan Kabupaten Muna. Untuk itu, semuanya Asisten teknis (TA) dapat bertindak lebih awal dalam penyiapan berbagai bahan yang kemungkinan akan dibutuhkan untuk data terkait tugas pokok Satgas PPS yaitu mengoordinasikan 8 aksi konvergensi dalam program data SIPASTI.

Kemudian membantu dengan 8 Tindakan Konvergensi yang merupakan langkah akhir di akhir semester, memastikan 4 kepastian yaitu mencatat, menyajikan, mengkoordinasikan, mencatat dan melaporkan serta mengimplementasikan data. Tepat waktu,” Dia berkata.

Ketua panitia kegiatan Kota Maryam menyampaikan bahwa kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan untuk evaluasi dan perencanaan tindak lanjut pelaksanaan kedepannya. Peserta kegiatan ini adalah seluruh Technical Assistant (TA) dari 17 kabupaten/kota serta pegawai perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Tenggara.

Kegiatan ini dilaksanakan dengan materi yang disampaikan oleh narasumber yang berkompeten yaitu materi penguatan program percepatan pengurangan stunt melalui anggaran BOKB, evaluasi kinerja dan capaian satgas percepatan pengurangan stunt hingga Maret 2023, dan pertanggungjawaban administrasi stunt gugus tugas.

BKKBN Sajikan Strategi Tangani Stunting di Sultra

BKKBN: ‘Kapatoli’ Susah Keluar dari Resesi Sultra

Koresponden: Abdul Aziz Senong
Editor: Budi Santoso

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *